SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani. (Instagram/@yani_sunarno)

Solopos.com, KLATEN — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Klaten memberi sinyal kuat bakal berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Klaten 2020. Kembalinya Partai Golkar ke Kandang Banteng itu bakal membuat koalisi pengusung Sri Mulyani-Aris Prabowo semakin gendut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sinyal kuat terjalinnya koalisi Partai Golkar Klaten dengan PDIP Klaten sudah berlangsung satu hingga dua pekan terakhir. Komunikasi politik yang dilakukan Partai Golkar diklaim sudah sesuai dengan perintah DPD I Partai Golkar Jateng dan DPP Partai Golkar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Arahnya, kami memang ke PDIP. Secara lisan seperti itu. Secara resmi, masih menunggu surat dari DPP Partai Golkar. Kami berharap bisa secepatnya,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Klaten, Yoga Hardaya, kepada Solopos.com, Senin (10/8/2020).

Yoga Hardaya mengatakan hubungan Partai Golkar Klaten dengan PDIP Klaten selalu terjalin dengan baik. Jika koalisi Partai Golkar Klaten dan PDIP Klaten terjadi, maka koalisi pengusung Sri Mulyani-Aris Prabowo di Pilkada Klaten semakin gemuk.

Ekspedisi Mudik 2024

Lumpuh, Bocah Difabel Asal Blora Tulis Surat ke Ganjar Pranowo: Saya Ingin Sembuh dan Bisa Sekolah

Partai Golkar Klaten memiliki tujuh kursi di DPRD Klaten, sedangkan PDIP Klaten memiliki 19 kursi di DPRD Klaten. Berbekal koalisi kedua parpol itu, Sri Mulyani-Aris Prabowo di atas kertas sudah mengantongi 26 kursi di DPRD Klaten.

Padahal, syarat minimal kursi yang harus dimiliki parpol atau gabungan parpol untuk mengusung calon di Pilkada Klaten 2020 hanya 10 kursi.

“Kami berharap bisa menjadi partai pengusung [bersama PDIP Klaten mengusung Sri Mulyani-Aris Prabowo]. Kami melihat Sri Mulyani [cabup petahana] bisa diterima masyarakat di Klaten. Banyak hal yang kebijakannya sudah memuaskan masyarakat, terutama di bidang pelayanan dan di bidang pemerintahan. Kami optimistis, paslon yang diusung Partai Golkar akan meraih kemenangan di Pilkada 2020,” katanya.

Pindah-Pindah

Sebagaimana diketahui, DPD II Partai Golkar Klaten pernah memutuskan mengusung Sri Mulyani, menjelang Akhir September 2019. Waktu itu, Yoga Hardaya juga mencalonkan diri mendampingi Sri Mulyani sebagai calon wakil bupati (cawabup).

Duar! Mobil Pendaki Kecelakaan di Kemuning Karangnyar, Satu Orang Meninggal Dunia

Setelah tak memperoleh rekomendasi karena DPP PDIP memutuskan paslon Sri Mulyani (PDIP)-Aris Prabowo (PDIP) di Pilkada Klaten 2020, DPD II Partai Golkar sempat menyatakan sikap berkoalisi dengan One Krisnata (ketua DPC Partai Demokrat Klaten), akhir Februari 2020. Di akhir Juni 2020, tiba-tiba One Krisnata menggandeng Muhammad Fajri dari PKS maju di Pilkada 2020.

Lantaran merasa dicederai, DPD II Partai Golkar Klaten memutuskan mencoret One Krisnata sebagai cabup yang akan diusung di Pilkada 2020. Hingga akhirnya, DPD II Partai Golkar memberi sinyal bakal merapat ke PDIP lagi, Senin (10/8/2020).

Saat hal itu ditanyakan ke Sri Mulyani selaku cabup petahana sekaligus ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Klaten, Sri Mulyani memilih tak banyak bicara. “Golkar perjuangan,” kata Sri Mulyani yang dikenal juga sebagai bupati Klaten saat ditemui wartawan di kompleks Setda Klaten, Jumat (7/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya