SOLOPOS.COM - Sekitar 200 pengurus OSIS SMA/SMK di Kabupaten Sragen mengikuti pelatihan kewirausahaan yang digelar KNPI Sragen di Aula Gedung PMI Sragen, Sabtu (13/10).(Espos/Eni Widiastuti)

Sekitar 200 pengurus OSIS SMA/SMK di Kabupaten Sragen mengikuti pelatihan kewirausahaan yang digelar KNPI Sragen di Aula Gedung PMI Sragen, Sabtu (13/10).(Espos/Eni Widiastuti)

SRAGEN--Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen menularkan “virus  enterpreneur” atau ilmu menjadi pengusaha kepada ratusan siswa SMA/SMK yang kini menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan menggelar pelatihan kewirausahaan di Aula Gedung PMI Sragen, Sabtu (13/10/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua KNPI Sragen, Dodok Sartono, mengungkapkan mereka yang kini duduk di bangku SMA, rata-rata sudah termasuk golongan pemuda. Yaitu mereka yang usianya 16 tahun ke atas. Melalui pelatihan kewirausahaan, KNPI ingin menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. “Kalian [peserta pelatihan] nantinya bertugas menularkan virus enterpreneur di sekolah masing-masing,” jelasnya saat memberikan pengarahan kepada peserta.
Selain itu, ungkapnya, KNPI juga ingin bekerja sama dengan OSIS untuk membangkitkan semangat pemuda.

Salah satu pembicara acara tersebut, dr Kinik Darsono, mengungkapkan ketika akan menjadi pengusaha, seseorang sebaiknya mulai dari sesuatu yang kecil ukurannya, tapi mempunyai rentang pendapatan tak terbatas. Ia mencontohkan bekerja menjadi pencangkul sawah adalah jenis pekerjaan yang terbatas rentang pendapatannya. Berbeda halnya dengan bekerja sebagai pedagang yang memungkinkan seseorang memiliki pendapatan tak terbatas.

“Ketika menjadi pengusaha harus bisa menjaga kepercayaan. Misalnya ketika ada order barang, harus diusahakan barang segera dikirim ketika uang sudah ditransfer pembeli,” jelasnya.

Kinik juga menyarankan agar siswa terbiasa memisahkan antara pikiran dan perasaan. Ketika ternyata usaha yang dipilih bangkrut misalnya, bukan untuk dirasakan, tapi untuk dipikirkan. “Ketika usaha bangkrut, sebenarnya sedang ditunjukkan oleh Allah bahwa usaha itu tidak cocok,” ujarnya.

Salah satu pengurus OSIS SMKN 1 Gondang, Jarwo Agus Saputro, 16, mengungkapkan kegiatan pelatihan bagi pengurus OSIS itu sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kewirausahaan. Selama ini, di sekolah hanya diberi teori kewirausahaan, belum diajarkan bagaimana praktiknya. “Tapi karena saya ingin menjadi tentara, saya belum tertarik berwirausaha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya