SOLOPOS.COM - Ketua DPD KNPI Solo, Agus Riyanto. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Solo menggagas digelarnya konvensi para Cawali-Cawawali 2024.

“Berkenaan sosok-sosok yang sudah muncul saat ini,saya kira penting juga nanti dari KNPI membuat semacam konvensi calon. Penting bagi kami masyarakat sipil, khususnya anak-anak muda, agar tahu visi misi para calon,” ungkap Ketua DPD KNPI Solo, Agus Riyanto, saat diwawacara Solopos.com, Rabu (17/4/2024) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia berharap melalui konvensi Cawali-Cawawali Solo, masyarakat bisa mengetahui dan menilai para tokoh yang ada. Mulai dari kapasitas mereka, kemampuan, integritas, rekam jejak, hingga visi-misinya. Ketika masyarakat paham terhadap para calon, mereka bisa menentukan figur terbaik Cawali-Cawawali Solo.

Mewakili anak-anak muda Solo, Agus menekankan pentingnya figur Wali Kota dan Wawali ke depan mampu berkolaborasi dengan segenap elemen kota. Mereka juga harus membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya anak muda. Sehingga mereka ikut berkontribusi membangun kota ini.

Sebab pembangunan ke depan membutuhkan ide, gagasan, kreativitas, dan inovasi. “Mewakili anak-anak muda, sosok ke depan harus berkolaborasi dan membuka ruang partisipasi selebar-lebarnya kepada masyarakat, khususnya anak muda, inovasi, gagasan dan lainnya, agar ikut membangun kota semakin baik,” urai dia.

Yang tidak boleh dilupakan, menurut Agus, bagaimana Wali Kota dan Wawali 2024 mampu mempertahankan predikat Solo sebagai kota toleran. Bahkan bila mereka bisa meningkatkan grade itu akan lebih baik.

“Solo itu di bawah kepemimpinan Gibran dan Teguh menjadi kota toleran. Harus dipertahankan,” kata dia.

Sebab, menurut Agus, kondusivitas keamanan Solo merupakan prasyarat pokok pembangunan kota ke depan. “Jadi saya kira isu sustainibility pembangunan kota itu menjadi penting. Keberlanjutan pembangunan menjadi penting. Apa yang sudah diupayakan Mas Gibran dengan Pak Teguh saya kira luar biasa,” tutur dia.

Agus mencontohkan 17 prioritas pembangunan Solo di era Gibran-Teguh yang berdampak kepada penguatan karakter dan budaya kota. Pemimpin Solo ke depan harus bisa melanjutkan program-program yang belum selesai, dan mengelola secara baik hasil atau produk pembangunan yang dilakukan Gibran-Teguh.

“Tidak kalah penting, bagaimana pembangunan pelayanan sosial dasar kota. Meliputi bidang kesehatan, pendidikan, agar warganya sejahtera. Di bidang ekonomi, concern Wali Kota terhadap IKM dan UMKM harus dilanjutkan. Solo adalah kota budaya, perdagangan. Kuncinya menguatkan UMKM-nya,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya