SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan jalanan atau yang populer di jogja dengan sebutan klitih. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JOGJA — Polisi angkat bicara perihal aksi klitih di Kota Jogja yang saat ini tengah hangat dibicarakan warganet hingga trending di Twitter. Bahkan, hingga Selasa (28/12/2021) malam, tak kurang dari 24.000 kicauan membahas tentang fenomena klitih tersebut.

Tak hanya itu. Tagar dengan hastag #YogyaTidakAman juga menjadi trending topic di Twitter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ramainya pembicaraan tentang aksi klitih di Jogja ini tidak lepas kicauan pemilik akun @kinderpoyyy pada Senin (27/12/2021). Si pemilik akun menceritakan pengalamannya menjadi korban klitih di Jogja.

Baca juga: Klitih di Jogja Trending di Twitter, Begini Ceritanya

Demi apa masih jam segini Jogja klithih. Awalnya Awalnya ada mobil catcalling ke aku tapi ku bodo amataun gasadar sebelah kiri udah ada motor mepet 2 orang kirain mau begal, eh tbtb megang tangan kiri ku reflek aku ngmng ***. Kirain cukup sampe disitu gesyak, dijalan kan ujan yak eh kok tangan sebelah kiri perih gataunya. Jaket gua kebeset gatau ni piso apa golok, eh kalo golok mah tangan gua dah ilang satu,” terang dia.

Si pemilik akun juga menginformasikan bahwa aksi kejahatan itu terjadi di Underpass Jakal. Dia pun mengingatkan pengendara motor lainnya untuk lebih berhati-hati.

“Ini kejadiannya di UNDERPASS JAKAL yaaa, btw aku galiat plat atau ciri org karna gelap dan monmaap hujan2 dan mataku minus 3,5 jadi u know wht i mean muehehe but is okey kok. Dimanapun klen stay safe yaaaw,” sambung dia.

Belum Laporan

Menanggapi hal ini, Kapolres Sleman, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyo, pun angkat bicara. Ia mengatakan kejadian di Underpass Jakal atau Kentungan itu belum bisa disimpulkan sebagai klitih, atau kejahatan jalanan.

“Belum melihat menggunakan sajam [senjata tajam atau enggak], jangan langsung menyimpulkan,” ujarnya, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Jogja Darurat Klitih, Tangan Pemotor Tersayat Saat Melintas di Jakal

Meski demikian polisi tetap akan menindaklanjuti maraknya klitih dengan meningkatkan tindakan preventif meliputi patroli, pembinaan dan edukasi, serta intelijen. “Tapi untuk yang Kentungan ini, sampai sekarang laporan juga belum ada. Yang bersangkutan juga saya baru dapat dari media sosial,” katanya.

Sekadar informasi, klitih adalah kejahatan jalanan yang kerap terjadi di Jogja. Klitih, merupakan istilah yang merujuk kepada kegiatan seseorang keluar rumah malam hari tanpa tujuan yang jelas.

Klitih berasal dari bahasa Jawa yang berarti suatu aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran. Menurut sosiolog kriminal Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto, klitih sebenarnya mempunyai makna yang positif.

Klitih merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Namun, makna itu kemudian menjadi negatif ketika kegiatan mengisi waktu luang itu diisi dengan melakukan tindak kejahatan di jalan, menyerang orang lain secara acak tanpa motif yang jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya