SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (JIBI/Solopos/Dok)

Warga yang butuh bantuan untuk berhenti merokok kini ada klinik di setiap puskesmas wilayah Solo.

Solopos.com, SOLO — Seluruh puskesmas di Kota Solo telah dilengkapi klinik berhenti merokok. Klinik itu disediakan bagi para perokok yang ingin mendapat bantuan agar bisa menghentikan kebiasaan merokok mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Purwanti, mengungkapkan klinik berhenti merokok awalnya hanya tersedia di lima puskesmas. Seiring perkembangan dan kebutuhan masyarakat, klinik semacam itu sekarang sudah ada di semua puskesmas di Kota Solo.

“Semua puskesmas sudah mampu melakukan konseling untuk berhenti merokok. Peralatan sudah kami siapkan semua,” kata dia kepada wartawan, Selasa (12/12/2017). (Baca: Sering Diprotes  Cucu, Wali Kota Rudy Berhenti Merokok)

Purwanti mengungkapkan klinik berhenti merokok memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Menurutnya, kesuksesan seseorang yang dibantu untuk berhenti merokok lebih besar dibanding dengan orang yang tidak dibantu.

“Orang berhenti merokok dengan dibantu dan tidak dibantu keberhasilannya lebih besar yang dibantu, ya dengan konseling itu,” tutur dia.

Saat ini DKK Kota Solo memiliki orientasi mencegah perokok baru. Fakta menarik yang muncul adalah data Riset Kesehatan Dasar Nasional yang menyebutkan perokok baru cenderung berusia lebih muda.

“Kalau dulu usia 14 tahun mulai merokok, sekarang 11 tahun sudah ada yang mulai merokok,” kata dia.

Para perokok baru itulah yang dinilai paling mengkhawatirkan. Maka dari itu, DKK Solo berusaha mencegah sedini mungkin. (Baca: 4 Kelurahan di Solo Deklarasikan Kampung Bebas Asap Rokok)

“Bagi perokok yang sudah dewasa, biarkan mereka berhenti dengan kesadaran. Bisa juga dibantu di klinik. Kalau untuk anak sekolah, kami optimistis dengan edukasi masih bisa disadarkan,” kata dia.

Camat Jebres, Agung Riyadi, mengatakan orang yang merokok sebenarnya sudah termarjinalkan. Menurutnya memang tidak mudah berhenti merokok.

“Waktu saya dulu jadi Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Purwodiningratan, saya disuruh konseling oleh Puskesmas Purwodiningratan, saya tak pernah mau datang. Saat itu masih merokok. Ada saja alasannya,” kenangnya.

Namun, kini sudah ada kesadaran, minimal merasa tak enak hati merokok di tempat umum. Ia yakin kesadaran bebas asap rokok akan bisa diimplementasikan di seluruh kelurahan di Jebres.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya