SOLOPOS.COM - Warga melintasi ruas jalan Kawasan Industri Piyungan di Desa Srimulyo. Foto diambil beberapa waktu yang lalu. (Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara)

DIY targetkan Rp1,5 triliun investasi.

Harianjogja.com, JOGJA–Kawasan industri Piyungan, Bantul, secara remsi telah diluncurkan menjadi lokasi implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). KLIK Piyungan diprediksi bisa menumbuhkan nilai investasi DIY sebanyak 10-15%. Keberadaan KLIK juga dianggap efektif untuk melampaui target investasi DIY yang dipatok Rp1,5 triliun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DIY Suyata mengungkapkan prediksi kontribusi KLIK terhadap pertumbuhan investasi DIY sebesar 10 sampai 15% adalah angka minimal. Angka itu belumlah final, karena masih akan dihitung lebih lanjut. Setelah selesai dihitung, diperkirakan targetnya akan lebih tinggi lagi.
“[KLIK] jelas akan mendorong pertumbuhan investasi. Di situ satu kawasan dengan satu hektare saja, kalau hitung-hitungannya dengan satu dua perusahaan masuk dengan investasi semua di atas Rp15 milliar, itu enggak sampai 5.000 meter persegi. Tinggal dikalikan saja [dengan KLIK Piyungan yang luasnya 335 hektare],” jelas Suyata di Kompleks Kepatihan, Selasa (13/3/2018).

Suyata menerangkan, pada 2018, target realisasi investasi DIY sebesar Rp1,5 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya yang sejumlah Rp1,2 triliun. Diharapkan dengan adanya KLIK Piyungan, arus investasi yang masuk ke DIY bisa tumbuh semakin pesat.

KLIK, sambungnya, adalah salah satu terobosan Pemerintah Pusat yang diterapkan di daerah. Dengan adanya KLIK, investor bisa mengurus izin secara pararel dengan proses konstruksi. Izin wajib dipenuhi sebelum perusahaan beroperasi. Sistem seperti ini dianggap dapat menimbulkan efisiensi dari sisi waktu dan biaya. Yang mengurus izin pun adalah pengelola kawasan, bukan investor.

Tak hanya itu, investor juga akan semakin dimudahkan dengan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Suyata menyebut satgas ini akan mempercepat perizinan yang masih terkendala sehingga izin bisa dikeluarkan dalam rentang waktu yang relatif cepat.

Apalagi, saat ini perizinan tak lagi dilakukan secara manual tapi melalui online single submission (OSS). “Jadi semua pakai online semua. Cepat dan tracking-nya jelas. Jadi orang enggak bingung lagi sampai dimananya, karena tinggal klik saja. Kalau ada keterlambatan akan langsung diatasi.”

Suyata menambahkan, KLIK Piyungan difokuskan untuk pengembangan industri kreatif seperti film, teknologi informasi, kerajinan, game dan lain sebagainya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Budi Wibowo optimis KLIK Piyungan akan membantu Pemda DIY melampaui target investasi tahun 2018. Apalagi, Pemda DIY tengah berusaha menjadikan kawasan industri Sentolo sebagai KLIK baru.

Namun, meski demikian, ia mengaku belum bisa menyampaikan jumlah perputaran uang di KLIK Piyungan, sebab hal itu tergantung dengan jumlah karyawan yang ada di sana. Hingga saat ini belum ada jumlah pasti tenaga kerja yang akan terserap. Budi menyebut baru mendapat informasi mengenai pemberdayaan 600 kepala keluarga pada tahap konstruksi di sebuah perusahaan yang sudah menanam modal.

Ia pun belum mengetahui berapa jumlah perusahaan yang akan berinvestasi di KLIK Piyungan. “Karena masing-masing perusahaan kan beda-beda ya, jadi ada yang butuh 10 hektare, tapi ada yg sudah oke dengan dua atau lima hektare saja, itu di bawah kewenangan pegelola kawasan. Pengelola sampai sekarang belum jelaskan ke kami.”

KLIK Piyungan diluncurkan bersama dengan 14 kawasan industri lain pada Senin (12/3/2018). Hal ini merupakan langkah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) guna mempercepat implementasi kemudahan berusaha di Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menyampaikan, penambahan 15 kawasan industri menambah daftar area industri yang dapat dimanfaatkan oleh investor yang ingin melakukan percepatan konstruksi investasinya.
Ia menambahkan, payung hukum dari peluncuran perluasan KLIK ditetapkan melalui penerbitan Keputusan Kepala BKPM No 41/2018 tentang perubahan kedua SK kepala BKPM No. 24/2016 tentang Penetapan Kawasan Industri Tertentu untuk kemudahan Investasi Langsung Konstruksi.

“Tambahan 15 KI sebagai lokasi implementasi KLIK dengan demikian membuat total KI yang ditetapkan sebagai lokasi implementasi KLIK menjadi 47 lokasi dengan total lahan tersedia seluas 14.996,85 hektare,” ucap Thomas.
Dalam kesempatan itu, Thomas sempat meminta daerah yang nilai investasinya masih rendah harus mencontoh daerah yang sudah lebih maju. Bagi daerah yang investasinya masih rendah disarankan untuk meningkatkan infrastruktur penunjang dan melaksanakan perizinan melalui online. “Manusia juga harus disiapkan. Setelah industri berkembang diharapkan masyarakat bisa terserap.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya