SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Susilo Bambang Yudhoyono disarankan untuk tidak menerima tawarans ebagai ketua umum Partai Demokrat. SBY sebaiknya memberikan jabatan itu kepada orang kepercayaannya yang bisa dikontrol.

“Dia sebaiknya fokus pada urusan negara sebagai Presiden,” kata mantan rektor UIN Bandung Prof Nanat Fatah Natsir di Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guru besar sosiologi agama UIN Bandung itu menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk fokus menyelesaikan jabatannya yang kurang dari dua tahun alih-alih menjadi ketua umum Partai Demokrat.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Nanat, Presiden juga harus konsisten dengan perintahnya kepada para menteri agar fokus pada pekerjaannya dan jangan terlalu banyak mengurus partai.

“Menjadi ketua umum partai akan banyak hal-hal teknis yang diurusi. Hal itu kemungkinan besar akan mengganggu kinerja Yudhoyono sebagai Presiden yang masa jabatannya kurang dari dua tahun,” tuturnya.

Meskipun kader yang mengusung Yudhoyono sempat berdalih bahwa mengurusi partai bisa dilakukan di akhir pekan, tetapi Nanat mengatakan permasalahannya bukan masalah waktu melainkan pikiran yang akan terpecah antara Presiden dan ketua umum partai.

“Mengelola Partai Demokrat saat ini diperlukan pikiran dan energi yang besar untuk menghadapi tantangan yang menghantam partai itu. Untuk memperbaiki citra Partai Demokrat, Yudhoyono tidak harus menjadi ketua umum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya