SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Meski sebagian kalangan menilai tidak tepat, namun Fraksi Partai Demokrat DPR tetap ngotot mendukung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi ketua umum menggantikan posisi Anas Urbaningrum.

“Selaku perpanjangan tangan dari DPP Demokrat, kami Fraksi Demokrat mendukung penuh pencalonan bapak SBY selaku ketua umum Demokrat,” ujar Ketua Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf kepada wartawan di Kompleks Parlemen,  Kamis (28/3/2013). Menurutnya, keberhasilan SBY menjalankan tugas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan menjadi alasan utama untuk mendukungnya sebagai ketua umum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nurhayati menyebutkan SBY menjadi presiden Indonesia sejak 2004 hingga kini dengan prestasi pertumbuhan ekonomi 6,5%. Pertumbuhan  itu, ujarnya, terjadi pada saat dunia mengalami krisis ekonomi global.

Selain itu, tidak ada aturan yang melarang seorang presiden menjabat atau merangkap ketua umum partai politik, katanya. Dia menyebutkan sudah banyak contoh ketua umum partai yang merangkap jadi presiden di luar negeri. Saat ini kondisi partai dalam keadaan darurat dan membutuhkan sosok yang dalam menaikan elektabilitas partai, ujarnya menambahkan.

“Partai politik bertujuan untuk menyejahterakan rakyat, Demokrat berdiri untuk itu. Partai Demokrat didirikan oleh Pak SBY, apabila mengalami masalah, beliau sebagai pendiri tentu punya hak untuk kembali meraih kejayaan,” ujar Nurhayati.

Sebelumnya pengamat politik Tjipta Lesmana mengatakan dukungan terhadap SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat merupakan jebakan buat presiden RI tersebut. Dia menilai suara-suara yang mendukung itu merupakan suara jahat yang justru untuk menjatuhkan presiden SBY.

Menurut Tjipta, keberadaan SBY sebagai ketua umum juga tidak akan meningkatkan elektabilitas partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Menurut satu survey, elektabilitas Partai Demokrat kini berada di kisaran angka 5% meski pada 2009 mampu meraih 20,4% suara sekaligus suara tertinggi di antara parpol peserta pemilu saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya