SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Gawok. (Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga pasar di Sukoharjo sementara tutup guna menghambat laju persebaran virus corona atau Covid-19. Ketiga pasar itu yakni Pasar Hewan di Bekonang dan Tawangsari serta Pasar Gawok.

Penutupan Pasar Gawok dimulai sejak 18 Maret 2020 hingga 5 April 2020. Pasar Hewan Bekonang ditutup mulai 30 Maret 2020 hingga 4 April 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan Pasar Hewan Tawangsari, Sukoharjo mulai tutup 26 Maret 2020 sampai 5 April 2020. Tiga pasar yang biasa buka tiap penanggalan Jawa itu ditutup berdasarkan hasil rapat lintas sektoral guna menekan persebaran virus corona.

Pabrik Arang di Jl Solo-Tawangmangu Karanganyar Kebakaran

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Sukoharjo, Sutarmo, telah melaporkan hasil rapat itu kepada Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, dan ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sukoharjo.

Menurut Sutarmo, ketiga pasar di Sukoharjo itu berpotensi mengundang kerumunan sehingga lebih baik tutup untuk sementara waktu.

"Baik penjual maupun pembeli berasal dari luar Sukoharjo seperti Klaten, Boyolali, Sragen hingga Pacitan, Jawa Timur. Hal ini berpotensi mengundang kerumunan orang banyak yang berdesak-desakan," kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (27/3/2020).

Pertimbangan lain yang membuat pasar ditutup yakni pedagang hanya berjualan setiap penanggalan Jawa. Mereka tak berjualan sabar hari seperti pedagang pasar tradisional.

Corona Indonesia: Pakar UI Prediksi 2,5 Juta Orang Kena Corona, Kematian Capai 240.244

Kemungkinan, ketiga pasar di Sukoharjo itu bakal tutup lebih lama apabila kasus transmisi lokal virus corona tak kunjung mereda.

"Mudah-mudahan persebaran virus corona segera hilang. Sehingga pelaku usaha dan pedagang kembali bangkit untuk berjualan," ujar dia.

Warga Tak Keberatan

Sementara itu, seorang warga Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sugiyarto, mengatakan Pasar Hewan Bekonang buka setiap Kliwon. Sebagian besar pedagang berasal dari daerah lain seperti Boyolali, Sragen dan Ponorogo, Jawa Timur. Begitu pula para pengunjung berasal dari setiap daerah di Soloraya.

Buntut Perseteruan 2 Perguruan Silat Sragen, 6 Tugu dan Rumah Warga Dirusak

Sugiyarto tak mempermasalahkan penutupan sementara pasar hewan untuk mencegah penularan virus corona.

"Daripada para pedagang dan pembeli terpapar virus lebih baik ditutup sementara hingga kondisi mulai membaik," kata dia.

Meski demikian, kebijakan penutupan sementara tidak diterapkan di pasar tradisional. Saat ini, kondisi pasar sangat sepi.

Round Up Darurat Bencana Corona Jateng: 55 Positif, 349 PDP, 6.192 ODP

Jumlah pengunjung pasar bisa dihitung dengan jari. Apabila pasar tradisional ditutup maka penghasilan pedagang ikut menurun.

Sutarmo telah memerintahkan setiap lurah pasar menyosialisasikan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.

"Baik pedagang maupun pembeli harus cuci tangan sebelum masuk area pasar. Mereka juga diminta memakai masker," papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya