SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 2 Klaten mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, Senin (3/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Sekolah di Klaten mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan jumlah siswa 100 persen dari kapasitas ruang. PTM bakal langsung dihentikan ketika ada satu guru atau siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengatakan menyesuaikan dengan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Selain itu, izin diberlakukan PTM terbatas 100 persen itu mempertimbangkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Klaten yang kini berada pada level 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seluruh sekolah di bawah kewenangan Disdik yakni SD dan SMP diizinkan menggelar PTM 100 persen mulai Senin (3/1/2022). Di Klaten, terdapat sekitar 700 SD dengan jumlah siswa mencapai 81.000 orang. Ada 80 SMP dengan jumlah siswa sekitar 56.000 orang.

Baca Juga: Modern, Petani di Bolopleret Klaten Semprot Hama dengan Drone

“Protokol kesehatan ketat tetap dijaga. Untuk jam pelajaran SMP maksimal enam jam mata pelajaran. Sementara, untuk SD menyesuaikan,” kata Yunanto saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin.

Guna memastikan protokol kesehatan ketat tetap dijaga, Disdik menyebar tim yang saban hari melakukan monitoring ke sekolah. “Siswa masuk penuh dengan catatan setiap hari kami ada monitoring ke sekolah. Ketika ada yang terkonfirmasi satu saja, baik itu guru atau siswa, kegiatan PTM langsung dihentikan,” kata Yunanto.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta agar Disdik dan pengelola sekolah tetap mewaspadai persebaran Covid-19 seiring bergulirnya PTM 100 persen. Dia sudah menekankan agar pengawasan secara rutin dilakukan ke sekolah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan sudah sesuai ketentuan. Selain itu, bakal ada uji petik tes antigen bagi siswa dan guru.

Baca Juga: SMPN 4 Delanggu Gelar Doa Bersama sebelum PTM secara Penuh

“Nanti tetap ada uji petik dalam PTM ini untuk mengetahui semua kondisinya bagus atau tidak. Kalau ada yang tidak bagus, PTM akan kami tinjau ulang,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya