SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan tujuan transmigrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klaten, Jawa Tengah tidak memberangkatkan transmigran pada tahun anggaran ini. Empat keluarga pendaftar program transmigran asal Klaten yang telah didata Disperinaker batal diberangkatkan dengan alasan pandemi Covid-19.

Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Klaten, Heru Wijoyo, menjelaskan tahun ini sedianya ada program penempatan transmigran di wilayah Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara. Hanya saja, kuota pemberangkatan transmigran untuk Klaten masih menunggu kebijakan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Asteroid Apophis Dikalkulasi Tabrak Bumi 2068

Belum sempat ada kuota pemberangkatan untuk Klaten. Pemerintah pusat memastikan program transmigran tahun ini ditiadakan dan ditunda hingga 2021. Hal itu menyusul ada pandemi Covid-19 hingga membuat anggaran di pemerintah pusat terkena refocussing untuk penanganan persebaran virus corona.

Heru mengatakan sudah ada sekitar empat keluarga yang mendaftar program itu tahun ini. “Karena tidak jadi diberangkatkan, nanti akan didaftarkan pada 2021,” kata Heru saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020).

8 Keluarga Peminat

Heru menjelaskan, saat ini, sudah ada sekitar delapan keluarga yang berminat mengikuti program transmigrasi. Soal kuota pemberangkatan untuk tahun depan, Disperinaker masih menunggu informasi dari pemprov setelah keluar kuota program transmigran dari Kemendes PDTT.

Pada 2019 ada sekitar 14 keluarga yang diberangkatkan mengikuti program transmigrasi di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara. Dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan beberapa waktu lalu sebelum ada pandemi Covid-19, belasan keluarga asal Klaten itu masih tinggal di daerah transmigran.

Siapkan Rumah Hadapi Musim Penghujan!

“Namun memang ada yang suaminya merantau ke pusat kota untuk bekerja dan pulang sekali dalam sepekan sementara istrinya menggarap lahan di daerah program transmigrasi itu,” jelas dia.

Lebih lanjut, Heru menuturkan pada program transmigrasi, pemerintah bukan menyediakan lapangan kerja. Pada program itu, peserta program membuka lapangan pekerjaan baru dengan salah satu kegiatan yakni membuka lahan untuk pertanian. Dalam program itu, peserta mendapatkan fasilitas tempat tinggal hingga jaminan hidup.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya