SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><b>Solopos.com, KLATEN &ndash;</b> Tiang-tiang beton menyangga gazebo berukuran 4 meter x 12 meter agar tinggi lantainya sejajar dengan lantai pendopo dan kantor Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Klaten. Gazebo itu dipagari bambu setinggi lutut orang dewasa.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Gazebo tak tertutup dinding. Hanya terdapat kerai-kerai di antaranya digulung bergelantungan di kayu bangunan.&nbsp;</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Lantai gazebo berupa barisan bambu ditutupi karpet biru. Sebanyak tiga rak melengkapi isi ruangan dengan buku-buku berderet meski tak terisi penuh. Koleksi buku di antaranya cerita anak-anak, buku pintar rangkuman pengetahuan alam lengkap (RPAL), buku bertema sosial, hingga buku peternakan dan pertanian.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Jarak gazebo itu hanya beberapa langkah dari tepi Kali Ujung dibatasi taman dan barisan pagar besi. Tak ada sampah yang hanyut di sepanjang alur sungai. Air mengalir bebas melewati kerikil dan kerakal setelah sebelumnya terjun dari bendungan. Suara deras air yang terjun terdengar dari dalam gazebo. Semilir angin berembus menambah suasana di dalam gazebo kian adem terutama ketika terik matahari kian menyengat.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Gazebo itu diresmikan menjadi rumah baca Girli, Minggu (12/8/2018). Nama Girli disematkan lantaran berada di pinggir kali. Suasana yang dihadirkan di rumah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180527/493/918755/inspiratif-jukir-klaten-ini-isi-waktu-jaga-parkir-sambil-baca-alquran" title="Inspiratif, Jukir Klaten Ini Isi Waktu Jaga Parkir sambil Baca Alquran">baca</a> itu juga ditujukan agar siapa pun yang datang bisa berlama-lama duduk, selonjoran, hingga rebahan di dalam rumah sembari membaca buku.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Pendirian rumah baca diinisiasi pemerintah desa setempat didasari keprihatinan dengan kondisi anak-anak yang lebih betah memegang gadget ketimbang buku. Niatan mendirikan tempat membudayakan literasi kian kuat ketika datang sekelompok mahasiswa UNS menggelar kuliah kerja nyata (KKN) di Pandes sebulan lalu.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Konsep sebenarnya sudah lama. Tahun lalu kami membangun gazebo. Kemudian kami kolaborasi dengan UNS melalui KKN tematik. Usulan yang kami tawarkan meningkatkan literasi dengan rumah baca,&rdquo; kata Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo, saat berbincang dengan </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>Solopos.com</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> di sela</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">-sela</span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> peresmian.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Kenapa rumah baca didirikan di pinggir Kali Ujung? Heru lantas melontarkan peribahasa sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Tak hanya menjadi tempat membudayakan literasi, rumah baca itu juga menjadi tempat edukasi lingkungan. &ldquo;Karena kami punya program kali bersih,&rdquo; kata Heru yang juga ketua Komunitas Peduli Kali Ujung tersebut.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Beberapa tahun terakhir, Kali Ujung digarap masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kali Ujung. Dibantu sukarelawan dari berbagai unsur, komunitas menggelar gotong royong secara terus menerus. <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180406/493/908439/kondisi-kali-ngawonggo-klaten-dipetakan" title="Kondisi Kali Ngawonggo Klaten Dipetakan">Kali</a> yang sebelumnya kumuh menjadi bersih. Bantaran kali yang dulunya menjadi tempat pembuangan sampah diubah menjadi taman. Upaya itu berbuah prestasi. Komunitas Peduli Kali Ujung menjadi juara I pemilihan Komunitas Peduli Sungai tingkat Nasional 2018.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Soal pengelolaan rumah baca, Heru mengatakan sudah dibentuk pengurus berisi anak muda Pandes. Mereka yang bakal merawat buku dan mengadakan beragam kegiatan di rumah baca. Bedah buku hingga bedah film diwacanakan menjadi kegiatan rutin. &ldquo;Sebagai awalan, anak-anak dan remaja kami jaring dulu agar datang ke sini. Rumah baca juga menjadi tempat untuk kegiatan lainnya seperti komunitas atau PKK. Harapan kami rumah baca ini menjadi magnet berkumpulnya masyarakat,&rdquo; kata Heru.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Salah satu pengelola rumah baca, Anton, 30, mengatakan ada delapan anak muda yang mengelola rumah baca. Sebagai tahap awal, mereka menambah koleksi bahan bacaan. Saat ini, ada sekitar 450 buku koleksi rumah baca Girli. Selain menambah koleksi, pengelola juga mengarahkan anak-anak yang saban hari memenuhi kantor desa lantaran mencari sinyal </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>wifi</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Setiap sore atau malam itu biasanya ramai. Kami akan coba bagaimana agar mengubah kegiatan mereka mencari sinyal </span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><i>wifi</i></span></span><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"> itu dengan membaca buku,&rdquo; urai dia.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Rumah baca itu buka selama 24 jam. Saat ini, belum ada fasilitas peminjaman buku di tempat tersebut. Warga yang berdatangan diizinkan membaca buku di tempat. &ldquo;Kalau gagasan kami di rumah baca ini dilengkapi kafe. Sehingga membuat betah yang datang,&rdquo; ungkapnya.</span></span></p><p><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Dosen pembimbing lapangan KKN <a href="http://news.solopos.com/read/20180730/496/930925/selamat-uns-solo-masuk-3-besar-universitas-terbaik-indonesia" title="Selamat! UNS Solo Masuk 3 Besar Universitas Terbaik Indonesia">UNS</a>, Nurmiyati, dan Yudi Rinanto, mengatakan program pendampingan yang dilakukan KKN selama sebulan terakhir berupa melengkapi fasilitas rumah baca diantaranya rak buku, bahan bacaan, papan tulis, serta meja belajar.</span></span></p><p>&ldquo;<span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Untuk keberlanjutannya kami tidak bisa memantau. Makanya, sudah dibentuk kepengurusan dari rumah baca. Setelah ini kami akan datangkan salah satu pengelola rumah baca yang sudah sukses dari Boyolali agar memberikan wawasan dan bimbingan pengelolaan rumah baca,&rdquo; kata Nurmiyati.</span></span></p>

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya