SOLOPOS.COM - Pemandangan Gunung Merapi dari Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). (Antaranews.com)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten masih menetapkan status tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi meski saat ini potensi dampak erupsi lebih condong ke barat atau kecil kemungkinan mengarah ke Klaten yang relatif berada di sisi tenggara Merapi. Penetapan status itu berlaku hingga akhir Januari 2021.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, mengatakan usulan perpanjangan status tanggap darurat erupsi Gunung Merapi sudah disampaikan ke bupati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Perpanjangan status tanggap darurat pada 15 Januari 2021 hingga 28 Januari 2021. Surat usulan sudah kami sampaikan ke bupati,” kata Haris saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (19/1/2021).

Ingat Baik-baik! Ini Syarat Bisa Vaksinasi Covid-19

Haris mengatakan pertimbangan masa tanggal darurat masih diperpanjang lantaran status Gunung Merapi masih berada pada level siaga meski ada kecenderungan penurunan aktivitas vulkanik. Dari hasil koordinasi dengan BPPTKG, potensi erupsi ekslposif masih ada.

“Memang potensi terjadi erupsi efusif sebesar 40 persen. Namun, potensi erupsi eksplosif masih 21 persen,” ungkap dia.

Haris membenarkan potensi bahaya erupsi beberapa waktu terakhir cenderung ke arah barat atau kecil kemungkinan mengarah ke Klaten. Namun, BPBD tak ingin buru-buru mengakhiri status tanggap darurat. Alhasil, warga terutama kelompok rentan untuk sementara waktu diminta tetap bertahan di tempat evakuasi sementara (TES).

“Terkait dengan penanganan pengungsian, BPPTKG menyerahkan ke pemkab masing-masing. Kami imbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan setiap saat. Potensi bencana erupsi eksplosif masih sebesar 21 persen dari 17 indikator,” ungkap dia.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, sebelumnya juga menyampaikan Klaten masih menetapkan status tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi. “Sudah saya usulkan dan tinggal menunggu tanda tangan bupati,” kata Sip Anwar.

Kelompok Rentan

Sip Anwar mengatakan untuk sementara waktu kelompok rentan dari kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi bersabar terlebih dahulu bertahan di TES. Meski ada kecenderungan penurunan aktivitas dan potensi bahaya condong ke sisi barat, status aktivitas Merapi hingga kini masih berada pada level siaga.

KRB III erupsi Merapi di Klaten berada di tiga desa Kecamatan Kemalang yakni Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Dari tiga desa itu, warga terutama kelompok rentan dari KRB III Desa Balerante dan Tegalmulyo sudah mengungsi ke TES masing-masing.

Tak Punya Biaya Perawatan, Gadis Depresi Ini Dikurung di Kandang

Namun, tak semua warga sepanjang waktu berada di TES. Sebagian dari mereka pulang ke rumah masing-masing saat pagi dan kembali lagi ke TES ketika sore. Seperti di Desa Tegalmulyo. Warga dari KRB III meliputi Dukuh Canguk, Pajegan, dan Sumur sudah mengungsi ke TES menempati kantor desa dan gedung serba guna sejak lebih dari dua bulan terakhir.

Namun, mereka mengungsi hanya saat malam. Ketika pagi hingga sore, warga berada di TES. Sebagian pakaian serta berbagai surat berharga juga sudah mereka simpan di TES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya