SOLOPOS.COM - Peserta dari Pelbagai Daerah ikuti Lomba Suara Burung di Solo

Klaten dideklarasikan jadi kabupaten penangkar nasional.

Solopos.com, KLATEN – Jumlah penangkar burung di Kabupaten Klaten diperkirakan mencapai 15.000 penangkar. Lantaran banyak penangkar burung, Klaten mendeklarasikan diri menjadi kabupaten penangkar burung nasional.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Deklarasi dilakukan saat digelar festival burung nasional bernama Festival Jawara Kicau di Alun-Alun Klaten, Minggu (20/11/2016).

“Dari inventarisasi ada 15.000an penangkar burung yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini merupakan yang terbesar. Makanya, tadi dilakukan deklarasi Klaten sebagai Kabupaten Penangkar Burung Nasional. Selain pembacaan deklarasi yang disampaikan oleh bupati, juga dilakukan penandantanganan deklarasi oleh bupati, Ketua DPRD, serta perwakilan masyarakat penangkar burung,” kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Wahyu Prasetyo, saat ditemui di sela festival.

Wahyu mengatakan 15.000 penangkar tersebut melakukan penangkaran beragam jenis burung. Beberapa penangkar melakukan penangkaran burung yang dilindungi seperti jalak bali dan putih.

Disinggung kepatuhan kepemilikan izin bagi para penangkar, Wahyu tak menampik masih ada penangkar yang tak mengantongi izin. Kepemilikan legalitas penangkaran tersebut terutama untuk penangkaran satwa dilindungi.

“Dengan deklarasi Klaten menjadi penangkar burung nusantara harapannya nanti semakin banyak penangkar resmi. Ini merupakan salah satu upaya menjaga satwa dilindungi dari kepunahan serta dari sisi ekonomi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penangkaran burung. Untuk jumlah penangkar burung di Klaten ada sekitar 120 orang yang sudah memiliki izin. ini yang nanti kami lakukan secara bertahap bersama BKSDA [Balai Konservasi Sumber Daya Alam] agar para penangkar satwa dilindungi mengajukan izin,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait festival burung yang digelar pada Minggu, Wahyu menjelaskan ada 59 kelas yang dilombakan. Selain jenis burung berkicau, festival mempertandingkan kelas untuk jenis Jalak Bali dengan penilaian ditujukan pada kepemilikan izin serta keindahan burung.

Festival burung nasional itu digelar salah satu dealer sepeda motor di Kabupaten Klaten, PT. Asli Motor bekerja sama dengan pemkab, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta BKSDA. “Khusus untuk lomba Jalak Bali memperebutkan piala bupati,” kata Wahyu.

Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Jawa Tengah, Titi Sudaryanti, mengatakan untuk jenis burung Jalak Bali, jumlah penangkar yang sudah berizin di Kabupaten Bersinar merupakan jumlah terbanyak di Jawa Tengah.

“Untuk penangkar Jalak Bali di Klaten itu ada 60an orang, ini yang terbanyak di Jawa Tengah. Memang masih ada penangkar burung dilindungi yang belum berizin. Mungkin mereka kurang mendapat sosialisasi. Makanya, kami sosialisasikan terus melalui berbagai forum terkait skema pengurusan izin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya