SOLOPOS.COM - Pelatihan internet di Setda Klaten (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Pelatihan internet di Setda Klaten (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Pelatihan internet di Setda Klaten (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pemberian fasilitas internet gratis Klaten Go Online melalui balon wifi tak selamanya dimanfaatkan warga untuk mengakses hal positif. Bahkan, ada beberapa warung internet (warnet) yang memanfaatkan fasilitas itu sehingga 10% pengaksesnya merupakan pembuka situs porno.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu diungkapkan Suwandono, dari Broadband Learning Center (BLC) Telkom Klaten kepada Solopos.com, Kamis (24/10/2013).

“Kami di BLC bisa merekam semua data yang diakses pengguna layanan hotspot atau internet gratis melalui Klaten Go Online. Bahkan, ada sejumlah warnet yang memanfaatkan layanan gratis itu untuk memperoleh keuntungan. Tapi, kami tidak bisa bisa menghitung jumlahnya secara pasti karena kami hanya merekam pengakses data. Menurut data kami, dalam 30 hari ada 54.643 pengguna yang masuk, sekitar 10% tercatat mengakses situs porno,” katanya seusai Pelatihan Internet dan Aplikasi Perkantoran Berbasis Open Source Pada Instansi dan Uji Coba Teleconference dengan Bupati Klaten, di Pendapa Sekretariat Daerah Klaten..

Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena layanan itu disediakan gratis untuk masyarakat dari Pemkab Klaten. Ia hanya merekam data pengakses yang nantinya sebagai dasar kajian Pemkab untuk kebijakan penggunaan layanan internet gratis.

“Sebenarnya, kami sudah memberikan proteksi jika mereka mengakses pornografi. Contohnya, saat mereka mengakses situs pornografi di hari itu. Mereka masih bisa lanjutkan mengakses. Tapi, keesokan harinya, secara otomatis diblokir dan mereka tidak bisa mengakses lagi. Terkadang, keluhan dari masyarakat yang tidak bisa mengakses karena faktor itu,” ujarnya.

Ia menambahkan tidak hanya gambar atau film berbau pornografi yang bisa membuat akses terblokir. Iklan yang berbau pornografi pun menjadi penyebab akses ke hotspot juga terblokir. Menurut data yang ia peroleh, situs yang paling banyak digemari yakni Youtube, Google dan Facebook.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan, Purwanto A.C., berharap pengguna hotspot Klaten Go Online bisa saling bertenggangrasa dan bertanggungjawab. Selain itu, ia juga berharap fasilitas yang disediakan pemerintah tersebut dimanfaatkan untuk hal-hal positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya