SOLOPOS.COM - Warga mencicipi lebah madu klanceng di Glodogan, Klaten Selatan, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dokumentasi BUM Desa Glodogan)

Solopos.com, KLATEN Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Klaten segera memetakan kondisi badan usaha milik desa yang ada di kabupaten itu. Pemetaan itu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak pandemi Covid-19 terhadap BUM desa di Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Dispermasdes Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan secara umun pandemi berdampak langsung pada keberlangsungan 350-an BUM desa di Klaten. Ratusan BUM desa itu mengelola berbagai jenis usaha. Ada yang mengelola umit usaha di sektor wisata, kuliner, jasa persewaan, hingga jasa percetakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dampak pandemi paling dirasakan pada BUM desa yang mengelola unit usaha di sektor wisata. Kondisi pandemi yang memaksa pemerintah melakukan pembatasan sempat membuat objek wisata termasuk wisata air tutup.

Malang, Bocah 4 Tahun Cuma Bisa Hirup Aroma Makanan, Tanpa Mengecapnya

Alhasil, penutupan objek wisata sempat membuat pendapatan sejumlah BUM desa di Klaten ikut macet. "Tetapi untuk wisata sudah mulai berjalan termasuk wisata air dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Jaka saat ditemui Solopos.com di Dispermasdes Klaten, Selasa (3/11/2020).

Meski kegiatan macet, Jaka mengaku hingga kini belum ada BUM desa yang harus bertahan membiayai operasional dengan menggunakan dana talangan. Begitu pula dengan pembiayaan operasional BUM desa yang dilakukan dengan menjual aset desa. “Kalau bisa jangan sampai menjual aset desa,” kata dia.

Meskipun secara umum BUM desa terdampak pandemi, ada beberapa BUM desa yang masih bisa eksis. BUM desa yang masih bisa bergulir itu seperti BUM desa di Desa Pasung, Kecamatan Wedi yang memiliki unit usaha di bidang kuliner serta pemancingan. Kemudian ada BUM desa di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan yang mengelola limbah kering pabrik yang kemudian dijual kembali.

Wawancara Majalah Vogue Korea, G-Dragon Ungkap Arti Lagu-Lagu Ciptaannya

Jaka mengatakan BUM desa di Klaten selama masa pandemi ini cukup terbantu dengan bergulirnya program bantuan sosial nontunai (BSNT) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Melalui program itu, BUM desa ditunjuk untuk mengelola pengadaan bantuan berupa paket sembako.

Hanya 350 BSNT

Hanya saja, tak semua BUM desa mengelola pengadaan BSNT yang kini sudah memasuki tahap keempat. Hanya sekitar 43 BUM desa dari total 350-an BUM desa di Klaten yang ditunjuk melakukan pengadaan BSNT.

“Kami sebelumnya mengusulkan seluruh BUM desa. Tetapi, setelah ada verifikasi ada 43 BUM desa yang ditunjuk untuk pengadaan. Ini menjadi satu dukungan dan kepercayaan ke BUM desa serta membantu untuk tetap menggerakkan roda kegiatan BUM desa di saat pandemi,” jelas dia.

Pacu Kreativitas Pelajar kala Pandemi, AHM Gelar Vocational Video Challenge

Lebih lanjut, Jaka mengatakan Dispermasdes segera melakukan pemetaan kondisi BUM desa di Klaten. Hal itu dilakukan untuk melihat kondisi secara riil BUM desa di Klaten pada masa pandemi Covid-19. Pemetaan itu menjadi bahan masukan untuk melakukan pemberdayaan BUM desa di Kabupaten Bersinar.

Kabid Pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) Teknologi Tepat Guna dan Ekonomi Masyarakat Dispermasdes Klaten, Widada, mengatakan mayoritas BUM desa di Klaten terdampak Covid-19. Kondisi itu terutama dirasakan BUM desa yang mengelola unit usaha wisata air.

Objek wisata air termasuk yang dikelola BUM desa baru mulai bergeliat lagi sejak pekan lalu. “Meski ada yang macet, ada juga yang justru tetap jalan dan ramai. Seperti ada BUM desa yang mengelola jasa pembuatan banner itu bisa tetap jalan saat ini,” kata dia.

Fakta Mew Suppasit, Aktor Sukses Thailand di Drama Tharn Type: The Series

BUM Desa di Klaten:

  • Jumlah total BUM desa di Klaten : 357 BUM desa
  • BUM desa kategori maju : 10 BUM desa
  • BUM desa kategori berkembang : 21 BUM desa
  • BUM desa kategori tumbuh : 159 BUM desa
  • BUM desa kategori dasar : 167 BUM desa

BUM Desa di Masa Pandemi:

  • BUM desa yang mengelola unit usaha wisata tidak bisa beroperasi
  • BUM desa yang mengelola unit usaha di bidang kuliner mengalami penurunan pendapatan
  • BUM desa yang bergerak di bidang percetakan cenderung bertahan dan ada yang bisa meningkatkan pendapatan

Sumber : wawancara

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya