SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau covid-19 (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Sekitar enam pekan berturut-turut Klaten bertahan pada zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19 setelah 11 pekan sebelumnya berada pada zona merah atau risiko tinggi. Tren penambahan kasus Covid-19 mingguan di Klaten selama ini masih fluktuatif.

Penentuan zona risiko Covid-19 di Klaten dilakukan dari akumulasi kasus setiap pekan. Penilaian dilakukan menggunakan 14 indikator yang ditentukan Satgas Penanganan Covid-19 pusat. Dari hasil penilaian kasus sepanjang pekan kelima 2021 atau awal Februari, zona risiko Covid-19 Klaten berubah ke zona oranye setelah 11 pekan Klaten berada pada zona merah. Hingga kini, zona risiko Covid-19 Klaten berada pada zona oranye.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan meski bertahan pada zona oranye, zona risiko penularan Covid-19 mendekati zona kuning atau risiko rendah yang berada pada rentang skor 2,4-3.

Baca Juga: Bahasa Indian Navajo Dipakai untuk Nama Cluster Batu di Planet Mars

“Klaten masih di zona oranye. Sekarang skor zona Klaten 2,31 sementara skor zona kuning itu [di atas] 2,4,” kata Ronny saat ditemui di Setda Klaten, Senin (15/3/2021).

Disinggung upaya untuk mengubah zona risiko Covid-19 Klaten ke zona kuning, Ronny mengatakan salah satunya dengan terus menurunkan angka kasus Covid-19. Hal itu membutuhkan peran warga untuk terus menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

“Yang jelas penurunan kasus itu harus signifikan. Kalau mengejar angka kematian, kelihatannya sulit dikejar [diturunkan]. Karena sudah sejak awal [tinggi],” kata dia.

Fluktuatif

Angka penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar masih fluktuatif. Mesk tak signifikan, sepanjang pekan lalu angka penambahan kasus meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. “Pekan kemarin dengan pekan sebelumnya ada kenaikan sedikit dengan rata-rata lima sampai enam kasus. Jadi memang kasus Covid-19 di Klaten naik-turun,” urai dia.

Disinggung penyebab penularan Covid-19, Ronny mengatakan bisa disebabkan lantaran kontak erat atau mobilitas tinggi. Salah satu kendala untuk pengendalian Covid-19 di Klaten yakni tak bisa memprediksi keluarnya hasil sampel tes PCR.

Ronny juga menjelaskan selama ini diagnosis Covid-19 mengandalkan tes PCR. Meski sudah memiliki laboratorium PCR secara mobil, pengujian sampel dari Klaten tetap mengandalkan laboratorium RS UNS. Sementara, keluarnya hasil pengujian sampel bergantung dengan banyaknya sampel yang diuji di laboratorium UNS yang menerima permintaan pengujian dari kabupaten/kota lain.

Baca Juga: Alhamdulillah Perekonomian Indonesia Mulai Menggeliat, Ini Buktinya

“Misalkan tes PCR hari ini, kapan keluar hasil uji sampelnya itu belum bisa diprediksi. Ini yang masih menjadi kendala,” kata dia.

Kecepatan keluarnya hasil pengujian sampel itu diperlukan agar upaya percepatan mencegah persebaran Covid-19 lebih cepat dan jelas. Lantaran hal itu, Ronny berharap fasilitas laboratorium tes PCR di Rumah Sakit Umum Pusat dr Soeradji Tirtonegoro Klaten bisa diperluas dan digunakan untuk pengujian sampel dari luar pasien rumah sakit setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya