Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten saat ini belum memiliki rencana menggelar uji coba pembelajaran atau sekolah tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan Disdik masih memaksimalkan pelaksanaan gerakan Guru Tonggo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Gerakan Guru Tonggo itu, lanjut dia, dilakukan para guru dengan mendampingi pelajar di sekitar tempat tinggal mereka tanpa memandang asal sekolah anak tersebut.
Baca juga: Walah, Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 34 Orang Lagi
Pendampingan dilakukan para guru melalui kelompok-kelompok belajar dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Gerakan itu diprioritaskan untuk pendampingan kepada siswa kelas I hingga III sekolah dasar (SD) dengan pendampingan diutamakan belajar membaca, menulis, dan berhitung.
“Gerakan-gerakan Guru Tonggo tinggal optimalisasi saja. Beberapa kami berikan pendampingan agar pelaksanaan pembelajaran tidak terlalu rapat dan protokol kesehatan tetap diterapkan,” kata Wardani saat ditemui di DPRD Klaten, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Berawal dari Iseng, Pria Klaten Sukses Bisnis Akuarium dari Ban Bekas
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pemkab belum berani menggelar pembelajaran tatap muka terutama untuk siswa SD dan sekolah menengah pertama (SMP).
Salah satu alasan yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro masih berlaku dengan salah satu poin pembatasan yakni kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring.
“Kami tidak ingin mengambil risiko kepada anak-anak [tertular Covid-19]. Sampai saat ini belum ada petunjuk lebih lanjut [untuk menggelar pembelajaran tatap muka]. Selain itu, saat ini juga masih berlaku PPKM mikro,” kata Mulyani.
Baca juga: Klaten Bertahan di Zona Oranye Persebaran Covid-19 Selama 6 Pekan