SOLOPOS.COM - Petugas melakukan penyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas, SMA Warga, Solo, Kamis (27/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Klaster Covid-19 di lingkungan SMA Warga, Solo, bertambah menjadi 25 orang. Mereka yakni empat guru, tiga karyawan, dan 18 murid.

Tracing terakhir [Sabtu, 29/1/2022] adalah positif empat siswa. Total menjadi 25 orang,” kata Kepala SMA Warga, Purwoto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia  juga menyampaikan kabar baik bahwa satu guru dan satu murid sudah dinyatakan negatif. Satu guru merupakan pasien yang terkonfirmasi positif pertama. Sang guru yang sebelumnya berada di kamar isolasi, sudah dipindah ke ruang inap biasa. Sedangkan si murid yang negatif telah selesai menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

“Selain data terakhir, tadi juga ada hasil baru kalau guru pertama dan siswa negatif. Kondisinya juga membaik,” kata Purwoto.

Baca Juga: Positif Covid-19 SMA Warga Solo Bertambah 9 Orang, Tracing Diperluas

Sementara itu, tiga pasien positif menjalani isolasi di Asrma Haji Donohudan, Boyolali, dan 20 lainnya isoman di kediaman masing-masing. “Tiga yang di Donohudan, nanti satu atau dua hari lagi akan cek ulang. Mereka kan orang tanpa gejala [OTG] ya, jadi kondisi secara fisik enggak masalah. Kami dari sekolah terus memantau,” kata dia.

Saat ditanya mengenai varian Covid-19 di sekolahnya, Purwoto, mengaku belum ada informasi lebih lanjut. Saat ini pihaknya ingin fokus pada penanganan kondisi para siswa.

Sejak ditemukannya kasus positif Covid-19, SMA Warga mulai kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sesuai dengan peraturan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-2019, PJJ dilakukan hingga 14 hari setelah kasus ditemukan. Setelah itu dilakukan evaluasi bersama.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 di SMA Warga, PTM Sekolah Solo Jalan Terus

Sembari menunggu hasil negatif, sekolah mulai melakukan pembersihan ruangan. Misalnya penyemprotan disinfektan di setiap ruangan. Selanjutnya, kasus klaster sekolah ini sudah ditangani Dinas Kesehatan maupun Dinas Pendidikan Solo.

Sejauh ini kendala pengendalian Covid-19 di lingkungan pendidikan, kata Purwoto, yakni soal pengawasan di luar sekolah. Oleh karena itu, ke depan mereka akan bekerja sama dengan para orang tua murid untuk mengontrol aktivitas putra dan putri mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya