SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat total 99 siswa dan guru di 29 sekolah Kota Bengawan terpapar virus corona. Hasil itu didapat dari uji swab secara PCR acak pada 13-21 Oktober lalu.

Selain itu, hasil positif juga didapat dari tracing temuan kasus awal di sekolah-sekolah tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan setiap sekolah diambil sampel 30 siswa dan tiga guru. Total sampel swab yang diambil dari lingkungan sekolah mencapai 957 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah Satgas menemukan hasil positif Covid-19 di beberapa sekolah, mereka lantas mengambil sampel kontak erat dan dekat. Sehingga total sampel swab yang diambil dalam giat surveilans arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu berjumlah 1.600-an.

Sebanyak 99 kasus positif corona di sekolah Kota Solo itu, perinciannya 93 siswa dan enam guru. “SD ada 63 orang terdiri dari 57 siswa dan enam guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. SMP ada 30 siswa. Sementara untuk SMA/SMK ada enam siswa terpapar. Totalnya sembilan sekolah,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Tambah 14 Siswa SMPN 8 Solo Positif Covid-19, Penutupan Diperpanjang?

Kesembilan sekolah itu adalah SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Danukusuman, SD Al Islam 2 Jamsaren, SDN Semanggi Lor. Kemudian SMPN 4, SMPN Nur Hidayah, SMPN 8, dan SMKN 1.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah tersebut dihentikan sementara selama dua pekan hingga sebulan. Ning, panggilan akrabnya, menyampaikan temuan kasus itu menjadi catatan agar sekolah dan orang tua harus semakin ketat menjaga protokol kesehatan.

Satgas Covid-19 Sekolah

Salah satu syarat PTM Terbatas, kata Ning, adalah adanya Satgas Covid-19 di sekolah dan harus benar-benar berfungsi. Protokol kesehatan di rumah juga wajib ketat. Kalau di sekolah dan rumah sudah baik, jangan sampai anak-anak sembarangan main.

“Kondisi saat ini belum aman. Tapi kan ekonomi pendidikan juga harus jalan, makanya protokol kesehatan harus baik. Ini tanggung jawab siapa? Ya, semua pihak,” bebernya lalu menambahkan giat surveilans serupa bakal dilakukan lagi pada bulan depan.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal, Polisi Periksa Panitia dan Barang Bukti

Kepala SMPN 8 Solo, Triad Suparman, menyebut ada 26 siswanya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kali pertama swab acak, Satgas menemukan 11 kasus. Kemudian dilanjutkan tracing yang mendapati 15 kasus dari 310 sampel yang diambil.

Menyusul adanya tambahan jumlah siswa yang positif tersebut, Triad mengatakan sekolah ditutup terhitung mulai 18 Oktober sampai sebulan. Para siswa kembali mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Ditanya apakah ada kemungkinan siswa tertular virus corona di sekolah mengingat banyaknya jumlah kasus, Triad mengaku tak bisa memastikan. “Fakta bahwa para guru yang setiap hari datang ke sekolah ternyata negatif semua dan malah siswa yang positif, kan bisa saja siswa tertular hari Minggu saat tidak ke sekolah,” katanya.

Mitigasi Persebaran Covid-19

Triad juga mengatakan para siswa yang positif Covid-19 semuanya tanpa gejala. Ia menganggap adanya kasus positif corona di sekolah sebagai hal yang biasa. SMPN 8 Solo kebetulan menjadi salah satu dari 29 sekolah yang ditunjuk untuk tes swab acak untuk mitigasi persebaran virus corona pada Oktober lalu.

Baca Juga: Buntut Mahasiswa Meninggal, UNS Solo Bekukan Sementara Kegiatan Menwa

“Bulan November nanti juga ada tes acak lagi, tapi di sekolah yang berbeda. Kalau terjadi hal yang seperti itu [hasil tes positif] menurut saya itu hal yang biasa,” jelasnya.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, enggan menyebut puluhan kasus di sekolah itu sebagai klaster. Hal itu karena jumlah kasus positif di tiap sekolah berbeda dan ada yang tak merata atau sporadis.

“Ya, kalau saya mengatakan itu bukan istilah klaster, artinya memang risiko dalam rangka pemulihan ekonomi. PTM diatur sesuai level PPKM. Jadi, ya sekolah harus hati-hati dan orang tua harus mengawasi betul mobilitas anaknya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya