Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo melakukan pelacakan kontak (tracing) untuk mengantisipasi meluasnya klaster Covid-19 dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  Petugas medis memakai baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) lengkap mengambil sampel lendir milik siswa dan guru saat tes usap PCR di SMP Negeri 8, Solo, Jumat (22/10/2021).

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Petugas medis memakai baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) lengkap mengambil sampel lendir milik siswa dan guru saat tes usap PCR di SMP Negeri 8, Solo, Jumat (22/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Tes usap PCR bagian dari tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo sebagai tindak lanjut munculnya 11 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tes PCR tersebut diikuti total 381 orang dengan rincian 310 siswa, 53 guru, dan 18 mahasiswa PPL.

Selain SMPN 8, pelacakan kontak menyasar SMPN 4 menyusul temuan satu kasus positif dalam tes acak. Sebanyak 13 siswa dan empat guru mengikuti tes PCR pada Jumat.

 

Pemkot Solo melakukan pelacakan kontak (tracing) untuk mengantisipasi meluasnya klaster Covid-19 dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Tes usap PCR bagian dari tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo sebagai tindak lanjut munculnya 11 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi