SOLOPOS.COM - Menara Wijaya di Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo (Solopos/Indah S.W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Delapan aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar Covid-19 di lantai IV Menara Wijaya menciptakan klaster perkantoran pertama di Sukoharjo.

Saat ini, lantai IV Menara Wijaya ditutup sementara selama 10 hari untuk mengantisipasi persebaran pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Banyak yang tanya saya mengapa Menara Wijaya tidak ditutup total. Kami mengevaluasi case by case sehingga hanya satu lantai yang ditutup sementara. Apalagi, Menara Wijaya adalah kantor terpadu untuk menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan publik,” ujar Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat ditemui wartawan seusai deklarasi pemilu damai di Kantor KPU Sukoharjo, Sabtu (26/9/2020).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus ini bermula dari dua pejabat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan lalu. Kedua pejabat itu yakni Sekretaris DLH Sukoharjo, Bambang Darminto, dan Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Sukoharjo, Agus Suprapto.

Viral Jalur Gowes Gadis Desa, Pesepeda Bisa Foto dengan Wanita Berkemben di Tepi Sungai 

Gugus tugas lantas melakukan pelacakan terhadap kontak erat lini pertama kedua ASN yang terinfeksi Covid-19.

Beberapa ASN di DLH Sukoharjo menjalani swab test untuk mengetahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Bukan hanya ASN di DLH Sukoharjo, sejumlah ASN di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo juga diambil sampel cairan tenggorokan untuk diuji laboratorium.

Kantor Disperinaker Sukoharjo bersebelahan dengan DLH Sukoharjo. Setiap hari, para ASN di kedua organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut kerap berinteraksi baik saat melakukan aktivitas kedinasan maupun istirahat.

“Ada enam ASN tambahan yang terpapar Covid-19. Lima ASN berasal dari DLH Sukoharjo dan satu ASN Disperinaker Sukoharjo. Mereka merupakan kontak erat kedua ASN di DLH Sukoharjo. Ini klaster perkantoran pertama yang muncul di Sukoharjo,” sambung Yunia.

Mayat Pria di Selokan Tawangmangu Ternyata Korban Tabrak Lari, Pelaku Berhasil Ditangkap 

Isolasi Mandiri

Yunia menyebut lima ASN yang terpapar positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah selama 10 hari. Sementara satu ASN dirawat intensif di rumah sakit lantaran memiliki penyakit pembawa atau komorbid.

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Sukoharjo ini menambahkan gugus tugas mewaspadai persebaran Covid-19 dari klaster perkantoran. Para pekerja selalu bertemu terutama saat jam istirahat atau rapat di ruangan tertutup.

Braaakkk… Sopir Tewas Terlempar dari Mobil di JLS Wonogiri 

Sebelumnya, ada dua pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo yang terinfeksi Covid-19 yakni Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Widodo, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sukoharjo, Abdul Haris Widodo.

“Keduanya sudah sembuh dan kembali beraktivitas di kantor sejak beberapa hari lalu,” tutur dia.

Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Sukoharjo, Sukito, mengatakan bakal mengevaluasi sistem work from home (WFH) yang saat ini diterapkan sejumlah OPD yang berkantor di Menara Wijaya. Para ASN wajib melewati bilik sterilizer di pintu masuk Menara Wijaya. Kebijakan ini dilakukan untuk menekan persebaran Covid-19 di Menara Wijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya