SOLOPOS.COM - Tenda karantina pemudik di objek wisata Telaga Madirda, Ngargoyoso, Karanganyar, Sabtu (9/5/2020). (Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, KARANGANYAR-Klaster pemudik belakangan ini menambah jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta perantau yang pulang ke Karanganyar jujur memberikan keterangan kepada perangkat desa atau kelurahan.

Dia meminta hal itu agar tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 dari klaster pemudik di Karanganyar. "Pemudik dari manapun saya minta jujur. Kalau jujur itu, kami jauh lebih mudah tracing. Kemarin itu tidak jujur. Saat yang bersangkutan baru dinyatakan positif Covid-19, setelah ditanya, ternyata sudah agak lama [sampai Karanganyar]," ujar Juliyatmono saat berbincang dengan wartawan, Rabu (1/7/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus pertama klaster pemudik muncul dari Kecamatan Kebakkramat dan Kecamatan Jumapolo. Warga dari Kecamatan Kebakkramat itu merantau ke Kalimantan. Dia pulang ke Karanganyar menjenguk orang tua. Awal Juni, dia hendak kembali ke Kalimantan. Saat pemeriksaan kesehatan, hasil rapid test dinyatakan reaktif. Kemudian ditindaklanjuti dengan swab test dan hasilnya positif.

Kasus kedua warga Jumapolo. Dia merantau ke wilayah Jabodetabek. Dia terkonfirmasi positif saat hendak kembali ke Jabodetabek. Dia melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan surat keterangan sehat. Tetapi hasil rapid test reaktif dan swab test positif Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Buka Tawangmangu, Bupati Karanganyar Pakai Kearifan Lokal

Kasus berikutnya muncul pada akhir Juni di Kecamatan Matesih dan Kecamatan Jumapolo. Mereka merantau ke Jawa Timur (Jatim) dan pulang ke Karanganyar pertengahan Juni.

Warga Matesih mudik dari Kabupaten Nganjuk, Jatim. Dia merantau ke Nganjuk sejak tiga bulan lalu. Dia membantu pekerjaan di salah satu pondok pesantren di Lengkong, Ngajuk sebagai juru masak.

Pemudik asal Jumapolo bekerja sebagai penjual nasi goreng di Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jatim. Dia pulang ke Karanganyar mengendarai sepeda motor.

Mereka memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat, yakni puskesmas di Matesih dan klinik di Jumapolo. Tetapi tidak kunjung sembuh sehingga dirujuk ke RSUD Karanganyar. Saat itulah mereka diminta melakukan rapid test dan hasil tes reaktif. Prosedur berikutnya swab test dan hasil tes positif Covid-19. Mereka dirawat di RSUD Karanganyar.

Jateng Tambah 173, Ini Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 1 Juli 2020

Satu kasus lagi terjadi di Kecamatan Colomadu. Orang yang dimaksud pulang dari Semarang setiap akhir pekan.

Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, menyebut pasien terkonfirmasi positif di Kecamatan Jumapolo sudah bergaul dengan sejumlah orang. Oleh karena itu, gugus tugas mengambil tindakan pengecekan menyeluruh. Orang-orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif diminta melakukan karantina mandiri. Hingga Selasa (30/6/2020) kasus di Jumapolo bertambah empat orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dia adalah istri dan kerabat dekat pasien positif yang pulang dari Jatim.

"Keluarga dekat beliau yang kena. Gugus tugas di desa tetap kerja. Tapi isolasi mandiri di rumah. Jika memang yang bersangkutan orang tanpa gejala [OTG], pengin isolasi di rumah, kami persilakan di rumah. Tapi di bawah pantauan, pengawasan ketat. Lingkungan ikut mengawasi dia agar dia tidak ke mana-mana," kata Yuli yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar.

Yuli meyakini sejumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan karantina mandiri di rumah lebih cepat sembuh. Dia mencontohkan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Jaten. Dia pasien rumah sakit mata yang hendak melakukan operasi. Salah satu syarat adalah melakukan rapid test. Hasil rapid test reaktif dan dilanjutkan swab test positif Covid-19.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya