SOLOPOS.COM - Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto (dua dari kiri) berdialog dengan bidan desa dan Kepala Puskesmas Karangmalang Sragen dr. Haris Almaca (kiri) terkait dengan hasil tracing pada klaster masjid di wilayah Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Senin (3/5/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Perkembangan kasus Covid-19 pada klaster masjid di wilayah Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, terus bertambah setelah dilakukan tracing. Dari total 35 orang yang diperiksa swab test PCR, sebanyak 13 orang di antaranya positif terpapar Covid-19 dan sebelumnya dua orang lainnya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto bersama pejabat DKK lainnya mendatangi lokasi di klaster masjid di wilayah Desa Pelemgadung Sragen pada Senin (3/5/2021). Hargiyanto ingin memastikan kasus di klaster masjid itu benar-benar tertangani dan bisa diidentifikasi sumber penularannya. Hargiyanto mengumpulkan bidan desa, kepala puskesmas, ketua RT setempat, Kepala Desa Pelemgadung, dan pejabat Kecamatan Karangmalang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam kesempatan itu, Ketua RT setempat, Hidayat, mengisahkan kronologi perjalanan kasus di klaster masjid itu. Dia menyampaikan kasus Covid-19 di klaster masjid ini berawal saat seorang ustaz yang juga imam masjid, R, terlihat agak kurang enak badan. Dia mengatakan ustaz tersebut sering mengisi kajian di luar desa. Kemudian seorang muazin masjid, S, juga ikut tidak enak badan.

Baca Juga: Keberhasilan PTM, Perilaku dan Kejujuran Orang Tua

Ekspedisi Mudik 2024

“Ustaz R sempat mengimami salat tarawih pada hari pertama puasa kemudian setelah itu tidak datang ke masjid. Sedangkan muazin, S, sejak hari pertama puasa sudah tidak ke masjid karena kurang enak badan. Baik R dan S akhirnya dilarikan ke rumah sakit di hari yang sama,” ujar Hidayat yang bercerita saat ditanya Hargiyanto.

Hidayat melanjutkan dari keluarga S ini kebetulan ada yang jualan hik. Satu keluarga di-swab test dan hasilnya positif terpapar Covid-19. Kemudian kontak erat R serta warga lainnya yang kontak erat juga diperiksa. Dari catatan DKK, total ada 35 warga yang diperiksa swab test dan sebanyak 13 orang di antaranya terpapar Covid-19.

“Kemudian S meninggal dunia pada 24 April lalu dan disusul R meninggal pada 29 April lalu. Keluarga R ini ada empat anggota keluarga yang positif, sedangkan keluarga S yang positif tiga orang,” ujarnya.

Bidan Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Luluk Usnatun, menyampaikan tracing yang dilakukan selalu bersama dengan ketua RT dan Satgas Covid-19 di tingkat desa. Luluk mengatakan S dan R itu merupakan pengurus masjid. Dia mengatakan sebelumnya dirawat di RS swasta kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

“Tracing pertama 11 orang, tujuh positif. Tracing kedua 21 orang, tiga positif. Tracing ketiga tiga orang, semua positif. Selain itu ada juga yang swab test mandiri sebanyak 10 orang,” ujarnya.

Kepala Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, Bekti Priyo Sambodo, mengatakan untuk antisipasi penyemprotan disinfektan dilakukan setiap dua hari sekali. Dia menyebut disinfektan disediakan pemerintah desa. Bekti mencatat di Pelemgadung ada 15 masjid. Dia mengingatkan kepada pengurus masjid lainnya agar kasus di satu masjid yang menjadi klaster itu harus menjadi pelajaran supaya tidak muncul klaster masjid lagi.

Baca Juga: Kecewa Lurah Gajahan Solo Dipecat, Sejumlah Warga Galang Spanduk Dukungan

“Saya terus sosialisasi lewat grup Whatsapp. Dalam pelaksanaan ibadah di masjid harus sesuai ketentuan, yakni 50% dari kapasitas dan taat protokol kesehatan, terutama pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Pengawasan dilakukan oleh ketua RT yang juga anggota Satgas Covid-19 di tingkat desa,” ujarnya.

Dia menerangkan kepedulian warga terus berjalan untuk warga yang ditinggal karantina ke Technopark. Dia mencatat ada 12 orang yang dikarantina di Technopark dan tiga orang dikarantina mandiri di rumah. “Kami juga memberi bantuan sembako sepekan sekali yang bersumber dari dana desa. Selain itu ada gerakan jogo tonggo dari tetangga kepada keluarga yang terdampak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya