SOLOPOS.COM - Tempat isolasi terpadu bertempat di Gedung PKK Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemerintah Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, membuat tempat isolasi terpadu desa guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di desa itu. Kini sudah ada satu warga Ketos diisolasi di tempat itu.

Pendirian posko terpadu di tingkat desa Ketos sesuai dengan Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri No. 443.2/3544 tentang Pembatasan Sementara Kegiatan Sosial Budaya Dalam Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri tertanggal 16 Juni 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

SE yang ditujukan kepada camat itu menginstruksikan agar seluruh camat di Wonogiri menginventarisasi aset potensi gedung yang dapat digunakan untuk isolasi mandiri di masing-masing desa atau kelurahan. Kepala desa diperintahkan untuk memaksimalkan posko isolasi mandiri di desanya.

Baca juga: Terlanjur Pinjam Modal, PKL Alun-Alun Wonogiri Sempat Kaget Saat Dilarang Jualan

Kepala Desa Ketos, Sukatno, mengatakan tempat isolasi terpadu di desanya bertempat di Gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Ketos. Lokasi gedung itu berada di seberang Balai Desa Ketos.

"Kami pilih gedung PKK karena pengawasan di sana lebih mudah. Kami melakukan pengawasan selama 24 jam. Kalau tidak diawasi dikhawatirkan ada aktivitas keluar-masuk. Yang bertugas mengawasi sukarelawan Destana," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (18/6/2021).

Menurut dia, gedung PKK Desa Ketos mampu menampung sepuluh hingga 15 pasien. Saat ini sudah ada satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menempati gedung isolasi terpadu itu.

Baca juga: Hajatan di Wonogiri Dilarang Lagi, Polisi Siap Patroli

Kesigapan mendirikan posko isolasi terpadu sebagai bentuk penerapan PPKM mikro.

Sukatno mengatakan saat ini ada 17 warga Ketos yang terkonfirmasi positif Covid-19. Awalnya ada delapan orang yang positif setelah hajatan dari Kudus. Kemudian klaster itu meluas atau bertambah menjadi delapan orang.

Riwayat Perjalanan

Terakhir ada penambahan satu kasus yang saat ini menjalani isolasi terpusat di Gedung PKK. Pasien terkonformasi positif itu mempunyai riwayat perjalanan dari Kabupaten Pati.

"Yang dari Klaster Kudus itu semua menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat. Namun delapan orang yang terpapar awal-awal itu sudah hampir selesai menjalani isolasi mandiri," ungkap dia.

Baca juga: Arisan Keluarga, Dangdutan, Hingga Event Olahraga di Wonogiri Tak Boleh Digelar

Ia mengatakan pasien positif Covid-19 itu menyebar di Dusun Tlahap, Blimbing, dan Ngranti. Seluruh kebutuhan sehari-hari, baik makan, minum dan lainnya dicukupi oleh Pemedes Ketos menggunakan dana desa. Sebab sesuai instruksi pimpinan delapan persen dana desa diperuntukkan bagi penanganan Covid.

"Yang isolasi itu kami beri makan tiga hari sekali. Pagi dan sore kami beri susu dan vitamin. Kasur di tempat isolasi terpadu sudah kami sediakan. Tapi kalau pasien membawa sendiri dari rumah juga tidak apa-apa," ujar dia.

Menurut Sukatno, dana desa yang saat ini dianggarkan untuk penanganan Covid-19 masih cukup. Selain untuk mencukupi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri, anggaran juga digunakan untuk penyemprotan desinfektan rutin setiap satu pekan sekali di Ketos.

"Bermula dari klaster Kudus dan saat ini ada klaster Pati, kami perintahkan pasien untuk isolasi di gedung PKK. Agar warga di tiga dusun itu lebih aman dan tetap waspada. Intinya ada persebaran meluas kami siapkan gedung isolasi terpadu di desa sesuai instruksi pimpinan," kata Sukatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya