SOLOPOS.COM - Ilustrasi klaster Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Lebih dari 20 klaster keluarga muncul di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, selama periode 14-20 Juni 2021.

Pada pekan sebelumnya, klaster keluarga juga bermunculan di Sukoharjo dengan jumlah pasien positif dua orang-tujuh orang. Transmisi penularan klaster keluarga cukup cepat saat pasien positif tanpa gejala berkumpul dengan anggota keluarga atau sanak famili di dalam rumah.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

“[Klaster baru] paling banyak klaster keluarga karena penularan virus cukup cepat di dalam rumah. Pasien positif tanpa sengaja menularkan virus saat berbaur dengan anggota keluarga lain,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat ditemui Solopos.com di Kantor Bupati Sukoharjo, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Waspadai Klaster Perkantoran, ASN Hingga Cleaning Service Jalani Swab Antigen

Yunia yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menyampaikan lonjakan kasus Covid-19 juga dipengaruhi mobilitas penduduk dan masyarakat yang kurang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Kondisi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat terutama saat beraktivitas di luar rumah. Masyarakat tak boleh abai memakai masker dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air,” ujar dia.

Dia menambahkan guna menekan penularan virus di keluarga, satgas jaga tangga di setiap RT/RW bakal dioptimalkan. Anggota satgas memantau setiap warga yang bepergian keluar daerah terutama zona merah atau risiko tinggi.

Baca juga: Keren, Warga Gayam Sukoharjo Ini Tiap Hari Keliling Bagikan Nasi Berkat Untuk Warga Yang Isoman

Menurut Yunia, warga yang bepergian dari zona merah dan hendak masuk ke wilayah Sukoharjo wajib membawa surat keterangan negatif Covid-19 yang berlaku 1x24 jam. Hal ini bagian dari antisipasi persebaran virus Covid-19 varian baru yang penularannya lebih cepat.

Partisipasi Masyarakat

Lebih lanjut, Yunia meminta partisipasi masyarakat dalam pengendalian Covid-19 di lingkungannya masing-masing. Masyarakat dilibatkan dalam berbagai upaya untuk menahan laju persebaran pandemi Covid-19.

“Satgas jaga tangga bisa berkoordinasi dengan satgas di tingkat desa/kelurahan jika menemukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga bisa langsung dilakukan pelacakan kontak erat pasien positif secara cepat,” papar Yunia.

Baca juga: Sempat Tutup Gara-Gara Covid-19, 4 Kantor Desa Di Polokarto Sukoharjo Mulai Dibuka Lagi

Sekda Sukoharjo, Widodo, meminta agar para pasien positif tanpa gejala menjalani isolasi terpadu di Medical Education and Research Center (MERC) RS UNS di Kartasura.

Jumlah bed atau tempat tidur di ruang isolasi RS UNS sekitar 150-200 bed. Langkah ini dilakukan guna mencegah transmisi penularan virus dan memudahkan pengawasan pasien positif yang menjalani isolasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya