Kamis, 27 Oktober 2011 - 07:02 WIB

Klakah siaga lahar dingin

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), DITERJANG BANJIR--Kondisi talut fondasi jembatan Juweh yang menghubungkan Desa Jrakah dan Klakah, Selo, Senin (3/1), rusak setelah diterjang banjir lahar dingin Merapi, Minggu (2/1) sore. Dikhawatirkan kerusakan itu bisa mengakibatkan fondasi jembatan rusak dan membahayakan pengguna jalan yang tengah melintas. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Boyolali (Solopos.com)–Empat dari enam dukuh di Desa Klakah, Kecamatan Selo, rawan terkena terjangan lahar dingin dari Merapi. Sebanyak 872 kepala keluarga (KK) di Desa Klakah pun diminta waspada dan siap mengungsi jika dibutuhkan.

Advertisement

Kepala Desa Klakah, Slamet Mustofa, mengatakan wilayahnya rawan terisolasi jika banjir lahar dingin terjadi. Hal itu disebabkan masih terbengkalainya rencana pembangunan kembali dua jembatan yang putus di Klakah.

Saat ini ancaman banjir lahar dingin mulai menghantui karena sudah memasuki musim hujan. Padahal material di puncak Merapi diperkirakan masih sangat banyak.

Saat ini baru satu jembatan permanen yang sudah selesai dibangun di Klakah, yang menghubungkan Klakah Nduwur dengan Desa Jrakah.

Advertisement

Sedangkan dua jembatan lainnya belum juga jelas kapan akan selesai dibangun. Bahkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Dukuh Bangunsari, Klakah dengan Juweh, Jrakah terancam gagal terealisasi karena terganjal masalah pembebasan lahan.

“Empat dukuh di Klakah yang rawan terkena efek banjir lahar dingin adalah Bakalan, Sumber, Bangunsari dan Klakah Ngisor. Sedangkan Klakah Nduwur dan Tengah relatif aman karena sudah ada jembatan permanen. Tapi jika jembatan permanen itu juga rusak terkena terjangan lahar dingin, maka desa kami akan terisolir,” kata Slamet, ketika dijumpai Espos di Balai Desa Klakah, Rabu (26/10/2011).

(yms)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif