Solopos.com, SOLO — Banyak bermunculan produk pembalut yang masing-masing mengklaim mampu mencegah gangguan kewanitaan. Misalnya ada yang mengklaim sebagai pembalut herbal yang dapat menghilangkan keputihan, mencegah kanker serviks, miom, kista. Namun di mata dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Abkar Rade, klaim ini tidak terbukti secara ilmiah.
“Kanker serviks tidak bisa dicegah hanya dengan pembalut. Pembalut tidak bisa cegah nyeri haid. Nyeri bisa karena stres, miom, tidak dicegahdari luar. Saya belum yakin, testimoni hanya sebagai iklan saja,” kata Abkar Rade, dalam Bincang Sehat Solopos FM, Selasa (21/1/2014) malam.
Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas
Menurut Abkar Rade, gangguan kewanitaan termasuk keputihan tidak dapat diobati dengan pembalut, tapi harus diobati dari dalam untuk menghilangkan kuman dan jamur. Untuk wanita, jelas dia, harus waspada dengan iklan-iklan yang menerangkan pembalut jenis tertentu dapat mencegah berbagai macam penyakit. “Pilihlah pembalut yang tidak memiliki bahan kimia, yang ada tambahan pengharum itu jangan. Bisa timbulkan alergi dan tidak nyaman. Mungkin sebagai bau, bagus. Tapi untuk kulit tidak bagus.”
Pembalut wanita yang sehat adalah yang hanya dipakai saat menstruasi. Jika dipakai setelahnya, maka akan mengundang keputihan yang lebih banyak. “Vagina butuh ventilasi jangan terlalu ditutupi, harus ada udara masuk. Kalau ditutupi terus kayak diplester. Sehingga kuman-kuman di sana yang sebagai kuman yang berguna, akan jadi tidak berguna. Akibatnya apa, orang yang pakai pembalut terus menerus akan sebabkan keputihan lebih banyak,” terang Abkar Raden.