SOLOPOS.COM - Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil berjoget Any Song Challenge. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak masalah dirinya dikritik. Bagi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, ada proses pembelajaran dari setiap kritik yang muncul terhadap apapun kebijakan publik yang diambil pemerintah.

“Jangan pernah mematikan kritik. Mematikan kritik berarti mematikan proses pembelajaran,” kata Anies dalam talkshow soal tata kelola pemerintahan di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Youtube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan termasuk kepala daerah yang sering dihujani kritik setiap ada permasalahan di Ibu Kota.

Kondisi yang hampir sama terjadi pada Gubernur DKI sebelumnya mengingat wilayah tersebut adalah sentral pemerintahan.

Baca Juga: Apindo Siap Gugat Gubernur Anies Terkait Revisi UMP DKI Jakarta

Anies mengatakan, setiap kebijakan publik akan melahirkan perdebatan yang di dalamnya selalu ada proses edukasi.

Pentingnya bagi publik, kata dia, dalam setiap kritik yang muncul masyarakat langsung dapat menilai dan sekaligus belajar dari kebijakan publik tersebut.

“Justru dari situ publik bisa mengetahui mana yang berbobot, mana yang tidak perlu diambil pikiran,” ucapnya.

Demikian pula dalam penyelesaian masalah di Jakarta, kata dia, ada banyak yang bisa dijadikan rujukan di Indonesia.

Baca Juga: Giring Kena DO dari Kampus Tempat Anies Baswedan Mengajar?

Dalam hal pengambilan kebijakan untuk kepentingan publik, kata Anies, dirinya lebih memilih yang mempunyai nilai baik meskipun itu tidak populer.

“Kita kecenderungannya menggunakan yang tenar bukan menggunakan yang baik, tidak selamanya yang tenar itu bisa jadi rujukan, yang justru kita ambil adalah yang praktik baik, yang belum tentu tenar,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Anies kerap dikritik mulai dari penanganan banjir, proyek sumur resapan hingga ajang balap mobil listrik Formula E.

Kritik paling tajam dilontarkan politikus PDIP dan PSI. Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha adalah sosok yang gencar menyinggung soal Formula E.

Mantan vokalis grup musik Nidji itu mengkritik belum ada kemajuan signifikan di antaranya soal pembangunan lintasan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, padahal waktunya pelaksanaannya tinggal lima bulan lagi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya