Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo angkat bicara soal klaim keberadaan harimau jawa yang berada di salah satu hutan angker. Dia menegaskan jika klaim itu benar maka satwa langka itu harus segera dikonservasi.
Ganjar menegaskan dirinya mengikuti diskusi dengan peneliti dari Peduli Karnivor Jawa yang membahas soal keberadaan harimau tersebut. Saat itu peneliti menyebut satwa langka yang disebut-sebut telah punah itu ada di beberapa lokasi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Mereka butuh dikonservasi. Maka kemarin ketika diskusi dengan teman-teman peduli harimau, muncul itu. Ditemukan di beberapa tempat dan dipotret. Maka kepada para ahli soal harimau ini kita minta masukan,” terang Ganjar seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (15/8/2020).
Sekolah Tatap Muka di Sragen Segera Dimulai, Siswa Masuk Digilir
Dia khawatir hewan itu akan turun gunung dan membuat masyarakat geger jika tidak segera dikonservasi. “Kalau tidak, turun. Kalau turun bikin geger. Kalau geger dipateni (dibunuh), wong karo macan wedi (orang takut dengan harimau),” sambung dia.
Diberitakan sebelumnya harimau jawa atau bernama latin Panthera tigris sondaica dinyatakan sudah punah. Namun, Direktur Peduli Karnivor Jawa, Didik Raharyono, menegaskan satwa itu masih hidup di salah satu hutan di Jateng.
Dulu Cuma Rp20.000, Berapa Bayaran Mbah Minto Klaten Sekarang?
Dia mendapatkan foto keberadaan satwa tersebut dari salah satu pemburu. Foto itu diambil pada September 2018 lalu.
Didik pun telah mendatangi lokasi tersebut pada Desember 2018 lalu. Dia lantas menyampaikan hasil penelitiannya dalam webinar Global Tiger Day 2020 yang digelar PP Kagama Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana pada 9 Agustus 2020.
Sementara itu The Union for Conversation of Nature (IUCN) dalam situs resminya menjelaskan harimau jawa sudah punah sejak 1970-an. Penyebabnya adalah perburuan, kehilangan habitat, dan mangsa.
4 Kata dari Gibran untuk 2 Cucu PB XII yang Ingin Maju Pilkada Solo 2020
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
