SOLOPOS.COM - Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan Muslih Hikmat (duduk di tengah) saat Pers Gathering di Objek Wisata Lolong, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (21/12/2019). (Antara-Kutnadi)

Solopos.com, PEKALONGAN — Terungkap, klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Pekalongan ternyata lebih besar daripada jumlah iuran pesertanya. Hal itu diakui Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan Muslih Hikmat.

Dalam Pers Gathering di Objek Wisata Lolong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2019), ia mengungkapkan bahwa realisasi klaim BPJS Ketenagakerjaan hingga pekan ketiga Desember 2019 mencapai Rp173 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Itu artinya, realisasi klaim BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek itu lebih besar nilainya daripada iuran yang terkumpul dari peserta. Karena realisasi iuran itu hanya Rp146 miliar.

Muslih Hikmat mengatakan bahwa, jumlah pencairan klaim program Jamsostek yang lebih besar dibandingkan jumlah realisasi iuran itu karena semuanya dilakukan secara daring (online) dan terintegrasi.

“Pencairan klaim Jamsostek ini didominasi oleh pekerja yang justru berada di luar wilayah, yaitu Jakarta, Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi [Jabodetabek], namun mereka asli warga Pekalongan. Jadi mereka yang bekerja di sana [Jabodetabek] begitu keluar lalu mengambilnya di sini [Pekalongan],” katanya.

Menurut dia, kontribusi iuran dihitung secara total untuk seluruh Indonesia, sebagian besar diperoleh dari wilayah Jakarta, yaitu 40% dari total iuran peserta Jamsostek di seluruh Indonesia. Adapun sisanya yang sebesar 60% dibagi pada 10 kantor wilayah Jamsostek sehingga rata-rata hanya menyumbang 6%.

“Untuk itulah walaupun realisasi klaim pencairan program Jamsostek lebih besar namun tetap tidak menjadi masalah,” tambahnya.

Ia mengatakan klaim BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp173 miliar tersebut terdiri atas Program Jaminan Hari Tua (JHT) senilai Rp160 miliar untuk 18.677 kasus, Jaminan Kematian (JKM) Rp7,67 miliar (261 kasus), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp3,97 miliar (586 kasus), dan Jaminan Pensiun (JP) Rp1,5 miliar (1.486 kasus).

“Dengan pencapaian operasional tersebut, maka kami sukses menempati urutan ke-6 dari 12 kantor cabang Jamsostek di Jateng. Adapun di tingkat nasional, kami menempati peringkat ke-5,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya