SOLOPOS.COM - (Espos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri memastikan warga yang sebelumnya menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bermasalah, kini sudah bisa mengambil bantuan pangan non tunai (BPNT).

Data mereka sudah diusulkan ulang ke Kementerian Sosial (Kemensos). KKS mulai terisi dana dari pemerintah pada Mei 2021 lalu. Alokasi bantuan senilai Rp200.000/bulan/penerima.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinsos Wonogiri, Kurnia Listyarini, kepada Solopos.com, Rabu (13/10/2021), menyampaikan KKS yang sebelumnya tidak terisi dana BPNT kini sudah aktif lagi.

Pemegang KKS yang merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) bisa menggunakannya untuk mengambil BPNT di warung gotong royong elektronik (ewarong) di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Alhamdulillah Bansos Tunai Mulai Disalurkan, PKH dan BPNT Menyusul

Dana itu dapat dibelanjakan beberapa komoditas yang tersedia di ewarong, seperti beras, daging ayam, telur, tahu, tempe, dan lainnya.

“Sebelumnya memang ada warga yang punya KKS, tapi kartunya tak terisi dana. Akibatnya pemegang KKS tak bisa ambil BPNT. Jumlahnya di Kabupaten Wonogiri tak sampai 100 kartu yang kondisinya seperti itu. Setelah itu kami usulkan ulang. Pengaktifan data membutuhkan waktu. Alhamdulillah akhirnya KKS itu bisa terisi dana,” terang Kurnia.

Salah satu pemegang KKS yang sempat bermasalah adalah Karni, perempuan 61 tahun yang tinggal di hutan Alas Kethu Wonogiri bersama suaminya, Sutimin, 51, sejak lebih dari 20 tahun lalu.

Baca Juga: Pemegang KKS Bermasalah di Wonogiri Berpeluang Dapat Bansos Lain, Silakan Lapor ke Kelurahan

Mereka tinggal di gubuk reyot dan listrik. Keluarga yang tercatat sebagai warga Lingkungan Salak RT 002/RW 003, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri itu menerima KKS sejak 2018.

Namun, sejak pertama menerima dia tak pernah bisa mengambil BPNT karena KKS tak terisi dana. Fakta itu pernah mengemuka dan menjadi perhatian masyarakat.

“Yang KKS-nya sekarang sudah aktif lagi termasuk miliknya keluarga Mbah Karni,” ujar Kurnia.

Baca Juga: Terungkap! Banyak Warga Wonogiri Pemegang KKS Tak Terima Bantuan, Setiap Kecamatan Ada

Dia melanjutkan, KPM BPNT atau Program Sembako di Kabupaten Wonogiri mencapai lebih dari 71.000 keluarga. Pengisian dana dan pengambilan BPNT di ewarong selama ini tidak ada masalah.

Dia menyarankan KPM langsung mengambil BPNT di ewarong setelah dana masuk KKS. Penundaan pengambilan hanya akan merepotkan KPM sendiri dan memengaruhi pengadaan bahan pangan di ewarong.

Dana di KKS memang bisa terakumulasi, tetapi waktunya hanya 90 hari. Setelah melewati batas waktu itu dana dibekukan.

“Oleh karena itu, akan lebih enak BPNT langsung diambil semua setelah dana masuk KKS,” ulas Kurnia.

Baca Juga: Bantuan Sosial Kemensos di Solo Tak Terserap 100%, Ini Penyebabnya

Terpisah, Karni dan Sutimin mengonfirmasi sudah bisa mengambil BPNT di ewarong. Menurut Sutimin, keluarganya mengambilnya menggunakan KKS yang baru atas nama dirinya.

KKS itu berbeda dengan KKS sebelumnya yang atas nama istrinya, Karni. KKS baru itu diambil di Kantor Kecamatan, Agustus lalu. Empat hari berselang petugas memberi tahu bahwa dana sudah masuk ke KKS.

Sutimin pun langsung mengambil BPNT di ewarong. Saat dicek dana yang masuk senilai Rp1 juta. Dana itu alokasi lima bulan. Pada hari itu juga dia mengambil seluruh BPNT.

“Alhamdulillah akhirnya mendapat KKS baru dan bisa buat mengambil bantuan,” ucap Sutimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya