KKPE Bank Jateng tersalur Rp 12,8 M

Solo (Espos)–Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KTPE) Bank Jawa Tengah (Jateng) untuk kepentingan pengembangan bidang pertanian hingga Juni 2009, telah terserap senilai Rp 12,8 miliar dari jumlah total yang disiapkan bank tersebut senilai Rp 28,3 miliar.

Demikian dikemukakan Direktur Utama Bank Jateng, Haryono seusai acara <I>Pertemuan Masyarakat Peternakan dengan Gubernur Jawa Tengah<I> yang diadakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng di Graha Soloraya, Selasa (28/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kredit KKPE tersebut merupakan program dari pemerintah pusat yang dimaksudkan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di bidang pertanian, antara lain untuk ketahanan pangan seperti jagung, singkong, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, holtikultura dan sebagainya. Pengembangan tanaman pangan, termasuk peternakan dan perikanan,” ujar Haryono kepada wartawan.

Haryono mengungkapkan pemerintah dalam hal kredit tersebut hanya memberikan subsidi bunga, sementara dana merupakan dana yang berasal dari Bank Jateng. Dalam penyaluran dana KKPE tersebut, Haryono menyatakan pihaknya harus selektif terhadap debitur lantaran ada risiko yang harus ditanggung Bank Jateng bila terjadi kredit macet.

“Dalam program ini, dana KKPE yang disalurkan tersebut diistilahkan dengan dana <I>excuting<I>, artinya yang menentukan terjadi macet dan sebagainya menjadi tanggung jawab bank yang menyalurkan. Dalam hal ini, Bank Jateng telah membentuk Bank Teknis.
Sebab di bidang pertanian ada risiko terkait penyaluran kredit tersebut dengan sistem pembayaran angsuran yang dilakukan di belakang. Begitu terjadi gagal panen, biasanya kredit tersebut lantas macet.

Sehingga untuk mengantisipasi kami memang harus selektif,” papar Haryono. Dia juga menilai dari bermacam-macam sektor pertanian, sektor yang cukup baik untuk penyaluran kredit KKPE tersebut di antaranya adalah peternakan dan tebu. Peternakan, menurut Haryono merupakan sektor yang baik lantaran jelas hasilnya.

sry