SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan sebagai bahan makanan. (Flavoreddelights.com)

Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan ikan hasil sitaan ke daerah yang tingkat konsumsi ikannya rendah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) mendistribusikan 4,5 ton ikan beku kepada santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Kamis (17/11/2016).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ikan beku yang didistribusikan itu merupakan ikan hasil sitaan KKP saat menangkap kapal penangkap ikan asing di perairan Indonesia.

Dalam memberantas illegal fishing di perairan Indonesia, KPP tidak hanya meledakkan kapal penangkap ikan asing. Tetapi, ikan yang ada di kapal tersebut disita dan akan didistribusikan kepada masyarakat.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan tahun ini ada 11 kontainer berisi ikan beku hasil sitaan yang didistribusikan ke masyarakat. Ikan beku yang didistribusikan kepada santri Pondok Gontor ada 4,5 ton ikan jenis makarel.

Dia mengatakan ikan tersebut merupakan hasil sitaan tiga bulan lalu dari kapal asing yang melakukan illegal fishing di Indonesia. Dia memastikan ikan beku itu aman dikonsumsi dan memiliki ketahanan hingga dua tahun.

“Itu masih layak konsumsi. Kalau ikan yang dibekukan itu bisa bertahan hingga mencapai dua tahun. Ikan-ikan itu kalau dijual seharga US$7 per kg,” ujar dia saat menyerahkan ikan beku itu kepada perwakilan Pondok Gontor.

Susi menuturkan ikan hasil sitaan itu akan dibagikan di daerah-daerah yang jauh dari lautan dan tingkat konsumsi ikannya rendah, seperti Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Selain itu, KKP juga mendistribusikan ikan sitaan ini ke sejumlah pondok pesantren, seperti PMDG dan Pondok Tebu Ireng.

Menurut dia, saat ini tingkat konsumsi ikan di masyarakat Indonesia cukup rendah. Minimnya tingkat konsumsi ikan juga berpengaruh pada kondisi tubuh anak, dari hasil penelitian satu dari tiga anak Indonesia menderita stunting atau gizi kurang.

“Dengan meningkatnya konsumsi ikan, diharapkan bisa mengurangi angka stunting menjadi satu dari anak yang lahir,” ujar Susi.

Lebih lanjut, Susi berjanji akan berkeliling ke sejumlah daerah untuk mengampanyekan gemar makan ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya