SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN–Tiga desa di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen yaitu Desa Bedoro, Desa Cemeng, dan Desa Toyogo merintis desa wisata digandeng Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Sambungmacan 2022.

Ketiga desa tersebut akan dibuat kluster desa wisata agar mempunyai nilai jual. Masing-masing desa sendiri sudah menpunyai spesialisasi atraksi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Desa Cemeng memiliki atraksi seni, budaya, dan alam. Desa Bedoro memiliki alam atau nature base, dengan pemandangan ke Gunung Lawu dan Bengawan Solo.

Serta Desa Toyogo dengan sektor pertanian dan persawahan, terang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UGM, Muhammad saat ditemui Solopos.com di Bedoro Festival Fair pada Minggu (7/8/2022).

“Langkah pertama dari Tim KKN-UGM Sambungmacan adalah membuat masterplan, yaitu sebuah perencanaan. Kemudian diharapkan masyarakat mulai menerapkan perencanaan yang telah dibuat tersebut,” tambahnya Muhammad.

Sebelumnya KKN-UGM dalam periode pertama 2022, mengambil dua desa yaitu Desa Bedoro dan Desa Cemeng. Kemudian pada periode kedua mulai mengembangkan di Desa Toyogo. Karena adanya keterkaitan jalur antara tiga desa tersebut.

Kendala yang dihadapi adalah masyarakat yang masih belum paham mengenai desa wisata. Oleh sebab itu, KKN-UGM mulai membangun pemahaman atau mindset masyarakat. Sebagai tujuan membangkitkan ekonomi sehingga sektor pariwisata di Sragen Timur itu tumbuh. Kemudian bisa memberdayakan masyarakat desa setempat.

Harapannya dari KKN-UGM community-based di wilayah tersebut bisa dibangun. Masyarakat yang bertanggung jawab mengelola, melaksanakan hingga memantau dan monitoring.

KKN-UGM menawarkan konsep dari hasil kajian mahasiswa mengenai desa wisata. Tahap pertama adalah membuat masterplan desa wisata, kemudian dilanjutkan dengan mencoba melakukan peningkatan kapasitas dari sumber daya manusia misalnya diberikan pelatihan bagaimana cara menghadapi pengunjung desa wisata, membuat paket wisata. Kemudian proses terakhir perekonomian masyarakat tumbuh dengan adanya kluster desa wisata tersebut.

Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono mengatakan Bedoro Fair Fesitival pada Minggu (7/8/2022) bertujuan menggerakkan perekonomian masyarakat, dan salah satunya mengarah tujuan desa wisata.

Pri menambahkan untuk konsep desa wisata telah digagas dari 2021. Namun karena adanya pandemi, rintisannya baru bisa dimulai tahun ini.

Di Desa Bedoro nanti berfokus di Lapangan Tungsemi, Desa Bedoro dengan konsep desa wisata pertanian karena terdapat embung, kemudian pengunjung bisa mencoba membajak sawah, dan lain-lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya