SOLOPOS.COM - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kecamatan Sambirejo melakukan penambalan dengan menggunakan aspal dari sampah plastik di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. (Istimewa/Tim KKN UGM)

Solopos.com, SRAGEN — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta manfaatkan sampah plastik menjadi aspal di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Tidak adanya pengelolaan akan sampah plastik dan banyak jalan berlubang di sekitar desa menjadi perhatian dari Tim KKN-UGM ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Di sekitar tempat kami menginap, minim bank sampah, dan pemanfaatan sampah plastik hanya dikumpulkan kemudian dijual atau dibakar,” terang Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) TIM KKN-UGM Kecamatan Sambirejo, Abe Pinasti Andarbeni saat ditemui Solopos.com pada Senin (1/8/2022).

Aspal ini berasal dari sampah plastik yang dibakar. Tim KKN-UGM tersebut mengumpulkan sampah plastik yang didapat dari pengepul sampah di sekitar desa.

Karena masih tahap percobaan, banyak menggunakan plastik-plastik yang biasa didapat ketika berbelanja.

Baca Juga: Video Viral Aspal Lunak di Kudus, Ini Repons DPUPR

Abe mengatakan sampah yang paling bagus dijadikan adonan aspal adalah sampah botol plastik. Karena sampah botoh plastik berjenis plastik High Density Polyethylene (HDPE) yang mempunyai sifat yang lebih kuat dan keras. Namun dalam peleburan jenis plastik HDPE harus dicacah terlebih dahulu. Karena alat yang dipakai cukup sederhana, maka menggunakan plastik dengan jenis Low Density Polyethylene (LDPE).

Alat yang dipakai misalnya dari kaleng bekas. Namun dari pihak Kecamatan Sambirejo memberikan alat spinning untuk memutarkan adonan aspal dari sampah plastik tersebut. Kemudian diaduk hingga adonan aspal konsistensinya sesuai.

Selanjutnya adonan aspal tersebut dicampur oli, oli yang dipakai juga oli bekas yang didapat dari bengkel.

Untuk perekat dalam pengaspalan tersebut menggunakan ban bekas yang dibakar. Perekat dari ban bekas tersebut diletakkan sebelum adonan sampah plastik dan oli di jalan yang berlubang.

Percobaan pertama penambalan menggunakan aspal plastik dilakukan pada Kamis (28/7/2022), selanjutnya penambalan kedua dilakukan pada Jumat (29/7/2022), penambalan ketiga dilakukan pada Senin (1/8/2022).

Baca Juga: Kominfo Blokir Paypal, Seniman Sragen: Begitu Dibuka, Langsung Cairkan

“Untuk perbandingan adonan sampah dengan oli bergantung pada tingkat viskositas atau kekentalan yang diinginkan. Jika ingin campuran yang kental maka campuran oli lebih sedikit, dan sebaliknya. Kami masih melakukan percobaan juga, jadi kemarin berdasarkan feeling saja. Ke depan akan dilakukan percobaan lagi hingga mendapatkan perbandingan yang pas,” tambah Abe.

Abe mengaku kendala yang dihadapi pada saat proses pengaspalan adalah kendaraan yang lalu lalang karena jalan tersebut merupakan jalan penghubung dari Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen ke Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.

Sehingga proses pengaspalan dilakukan pada malam hari. Alat yang sederhana dan masih dikerjakan secara manual juga merupakan alasan pengaspalan ini masih dilakukan dengan skala yang kecil.

Ada 29 orang dari Tim KKN-UGM di Kecamatan Sambirejo, dengan pembagian 14 orang di Desa Jambeyan dan 15 orang di Desa Jetis. Dengan pembagian kluster dari Saintek, Soshum, Medika, dan Agro.

Selain pemanfaatan sampah plastik menjadi aspal, TIM KKN-UGM juga melaksanakan Program lain misalnya Sambirejo Mengajar, Pemeriksaan Kesehatan di Desa Jetis,  Pelatihan Mesin Computer Numerical Control (CNC) di Desa Jambeyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya