Kivlan Zein mengaku setuju terhadap usulan Presiden Jokowi agar ada film G30S/PKI yang kekinian.
Solopos.com, JAKARTA — Mayjen (Purn) Kivlan Zein setuju rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memproduksi ulang film G30S/PKI dalam format yang lebih kekinian. Menurutnya, revisi film tersebut dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menyaksikan sejarah lama akan lebih tinggi.
Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024
Namun, dia meminta esensi yang ditampilkan dalam film tidak berubah.
“Revisi film dalam rangka trendi dan gayanya tidak dengan gaya doktrin. [sutradara] Arifin C Noer pakai gaya dulu, gaya doktrinal umpamanya,” kata Kivlan dalam Diskusi Redbons: Film G30S/PKI, antara Pelajaran dan Pelurusan Sejarah di Kantor Redaksi Okezone, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.
Isu pemutaran film G30S/PKI kembali mencuat sejak awal September 2017 lalu. Bahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta jajarannya di daerah untuk mengajak masyarakat menyaksikan film kontroversial itu. Menurut Panglima TNI, film G30S/PKI dapat mengingatkan generasi tentang sejarah bangsa.
Gaya pembuatan film saat ini, lanjut Kivlan, tidak perlu mendoktrin. Namun dia menginginkan esensi film baru tentang G30S/PKI adalah pemberontakan sehingga maksud filmnya tidak berubah. Baca juga: Ternyata Ini Maksud Presiden Jokowi Soal Film G30S/PKI Versi Milenial.
Dikatakan Kivlan, PKI atau paham komunisme di Indonesia tidak layak diperlakukan sebagai korban atau menuduh tentara adalah dalang pemberontakan dalam film baru. Baca juga: Pemicu Maraknya Pembicaraan Isu PKI di Medsos.
Pasalnya menurut Kivlan, PKI tidak memiliki jasa untuk republik, termasuk perjuangan meraih kemerdekaan. “Kalau dikatakan itu dia berjasa, enggak setuju saya,” pungkasnya.