SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman warga yang terdampak perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan di Kestalan, Banjarsari, Solo, Rabu (13/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Kisruh perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan antara PT KAI dengan warga Kampung Karangdoro RT 002/RW 006, Kestalan, Banjarsari, Solo, belum menemui solusi. Warga masih bertahan dan menolak ditertibkan.

Terkait itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Solo, Kamis (15/4/2021) siang. Pertemuan tersebut membahas perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan yang berdampak pada penertiban puluhan keluarga Kampung Kandangdoro.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Didiek meminta dukungan Wali Kota lantaran masih ada warga yang tak mau ditertibkan. Ada 13 unit hunian ditempati puluhan keluarga di lahan seluas 1.300 meter persegi yang akan dipakai perluasan lahan parkir Solo Balapan.

Baca Juga: 13 Rumah Diminta Dibongkar Untuk Perluasan Parkir Stasiun Solo Balapan, Warga Menolak

“Kami ingin menata Stasiun Balapan mengingat tingginya pengguna kereta api yang memarkir kendaraan di sana. Kebutuhan kami semakin luas,” kata Didik seusai pertemuan, Kamis.

Didiek mencontohkan pengguna kereta api listrik (KRL) saja per harinya 10.500 penumpang. "Bisa dibayangkan bagaimana antusiasmenya. Kami menertibkan hunian karena mereka tinggal di lahan milik kami," imbuh Didiek.

Executive Vice President KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, Asdo Artriviyanto, mengatakan penataan lahan parkir Stasiun Solo Balapan tersebut sudah direncanakan sejak 2019.

Baca Juga: Rekam Jejak Kasus Yulianto Jagal Kartasura Perenggut 7 Nyawa Yang Divonis Mati

Koordinasi Kewilayahan

Namun, rencana itu baru dimulai pada Agustus 2020. “Kami sudah koordinasi kewilayahan, sehingga kami memulai penataan pada September 2020. Kami beri waktu tiga bulan sampai Desember 2020,” jelasnya yang juga ikut ke Balai Kota Solo.

Asdo melanjutkan pada Januari 2021 seharusnya warga sudah pindah namun PT KAI masih memberi kelonggaran tiga bulan. Pada Maret 2021, PT KAI memulai lagi penertiban.

Menurut Asdo, dari 13 hunian terdampak, tujuh warga sudah menandatangani surat kesanggupan mengembalikan lahan PT KAI. Dua dari tujuh penghuni itu sudah membongkar rumah mereka secara sukarela.

Baca Juga: Tes GeNose di Terminal Tirtonadi Solo Cuma Sampai Pukul 10.00 WIB Selama Ramadan, Kenapa?

Sedangkan lima warga lainnya yang terdampak perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan belum mau pergi dari lokasi.

“Kami ingin meminta solusi kepada wali kota, sehingga penataan ini bisa berjalan lancar. Luasan lahan yang kami gunakan itu bisa untuk 250 kendaraan roda dua,” ucap Asdo.

Gibran mengaku bakal memikirkan solusi penertiban tersebut. “Ongkos bongkar, atau apa pun bentuknya, pasti ada solusi. Kami bicarakan ke depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya