SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisruh kepengurusn FIFA hingga kini masih tajam. Pangeran Ali pun menolak pemilihan Presiden FIFA ditunda.
 
Solopos.com, ZURICH — Kandidat Presiden FIFA, Prince Ali Bin Al Hussein, menuntut pemilihan pemimpin badan sepak bola dunia tetap dilangsungkan sesuai jadwal, 26 Februari 2016.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, dan pemimpin UEFA, Michel Platini, dijatuhi sanksi Komisi Etis FIFA, pekan lalu. Mereka dituding terlibat skandal korupsi dalam investigasi kriminal yang digelar di Swiss dan Amerika Serikat.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

FIFA merencanakan pertemuan darurat pada 20 Oktober nanti. Salah satu topik penting dalam pertemuan itu adalah kemungkinan menunda pemilihan Presiden FIFA karena Blatter dan Platini disanksi selama 90 hari.

“Menunda pemilihan [presiden] yang telah dijadwalkan hanya akan menuda perubahan dan menciptakan ketidakstabilan. Ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa pelajaran belum dipelajari, bahwa kesepakatan yang sama telah mendiskreditkan FIFA di tempat pertama terus berlanjut,” kata Prince Ali, seperti dilansir reuters.com, Rabu (14/10/2015).

Pembayaran US$2,09 juta (Rp28,4 miliar) dari FIFA ke Platini menjadi bagian dalam investigasi kriminal Swiss terhadap Blatter. Platini mengaku uang tersebut merupakan pembayaran hasil kerjanya di bawah kontrak FIFA selama 1999 hingga 2002 yang tertunda karena kondisi finansial badan sepak bola dunia itu.

Penundaan pemilihan presiden FIFA akan memberi Platini waktu lebih lama untuk mengajukan banding atas sanksi 90 hari itu. Sanksi tersebut kemungkinan bisa diperpanjang 45 hari dan lebih lama lagi karena proses banding sehingga bakal mengganggu masa kampanye Platini.

Tanpa Platini di bursa pemilihan presiden, Prince Ali otomatis memiliki kans lebih besar untuk bersinar. Sesuai jadwal, tenggat untuk nominasi jatuh pada 26 Oktober dan kandidat yang prospektif akan menghadapi tes integritas FIFA.

“Kandidat memiliki banyak waktu untuk mendeklarasikan diri. Aturan tidak boleh diganti setelah permainan dimulai. Dengan krisis FIFA yang semakin dalam, organisasi ini membutuhkan pergerakan diluar pemimpin sementara dan memilih presiden yang bertanggung jawab,” imbuh Prince Ali.

Pangeran Yordania itu kalah dari Blatter dalam pemilihan Presiden FIFA, Mei lalu. Saat itu, dia mendapatkan dukungan dari Platini. Namun, Platini memilih menarik dukungan ke Ali dan memutuskan meramaikan pemilihan presiden, Februari mendatang. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Pangeran Yodania Prince Ali Bin Al Hussein menolak pemilihan presiden FIFA ditunda. Ist/bbc.co.uk

Pangeran Yodania Prince Ali Bin Al Hussein menolak pemilihan presiden FIFA ditunda. Ist/bbc.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya