SOLOPOS.COM - Ilustrasi lockdown karena pandemi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerapkan lockdown selama satu bulan di Pulau Luzon sebagai imbas virus corona (Covid-19).

Kebijakan bernama enhanced community quarantine (ECQ) itu bahkan memperbolehkan hukuman tembak di tempat apabila ada yang melanggar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga asal Soloraya, Ponco Saputra, mengisahkan pengalamannya selama tinggal di Manila. Saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/4/2020) siang, ia tengah transit di Denpasar untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Solo.

"Aturannya masyarakat harus tinggal di rumah, kecuali harus keluar untuk belanja. Tentara berjaga di setiap gang. Saat keluar rumah harus membawa kartu dari Barangay atau semacam kelurahan di sini dan ditunjukkan saat pemeriksaan. Tapi, kami disuplai sembako sepekan sekali. Setiap warga, tanpa pandang kalangan atas, menengah atau ke bawah" kata dia, melalui layanan perpesanan Facebook, Jumat.

Izin keluar untuk belanja itu pun, sambungnya, hanya diperbolehkan mulai pagi sekitar pukul 05.00 hingga maksimal pukul 20.00.

Sesudah waktu tersebut, apabila masih ada warga yang ngeyel akan ditangkap dan harus segera kembali ke rumah. Jika masih nekat, hukuman tembak sudah dilegalkan oleh Presiden Duterte selama lockdown di Filipina.

"Saya sendiri pernah keluar sekali dua kali untuk belanja, sejak dimulai lockdown pada 14 Maret kemarin. Seperti di Indonesia, di sana juga banyak PKL [pedagang kaki lima], tapi saat lockdown berlaku mereka benar-benar tutup. Yang buka cuma supermarket. Isi sembako yang dibagikan ada beras, sarden, dan mie instan," tuturnya.

Setelah menjalani lockdown selama hampir satu bulan, Ponco harus bertolak dari Filipina ke Indonesia lantaran ibunya yang sakit. Ia mengaku sempat meminta bantuan dari kedutaan, namun nihil.

Beruntung, perusahaan tempat dia bekerja bersedia membantu. Mereka mencarikan tiket pesawat untuk pulang ke Solo. Ponco menyebut berburu tiket di tengah wabah bukan hal yang mudah.

Terlebih, sejumlah negara sudah melakukan pembatasan. Sesudah mencari rute terbaik, ia mendapatkan tiket Korean Air yang mengharuskannya transit terlebih dahulu ke Seoul, Korea Selatan, lalu Denpasar, Bali, baru tiba di Solo.

"Tiketnya sekitar Rp15 jutaan sekali jalan. Di pesawat menuju Korea sangat sepi sekali, hanya ada migran pekerja dari Indonesia yang memang harus pulang. Tapi, cerita di bandara lebih lancar dibanding perjalanan menuju bandara," kisahnya.

Kendala

Jarak tempat tinggal Ponco ke Bandara Ninoy Aquino, Manila sekitar 35 km. Fasilitas kendaraan dinas dari perusahaan cukup membuat perjalanan lancar.

Tetapi, setiap beberapa kilometer sekali, ia harus berhadapan dengan check point. Militer yang berjaga memintanya menunjukkan dokumen dan tiket. "Ada 10 check point dalam 35 km itu. Saya tempuh selama dua jam," ujarnya.

Setibanya di bandara, ia mendapati kondisi yang sangat lengang. Bandara hanya berisi orang-orang asing yang dijemput pemerintah negara asalnya menggunakan pesawat carter. Satu-satunya pesawat komersial, adalah yang akan ditumpanginya.

Perjalanan dari Manila menuju Incheon, Korea Selatan hanya ditempuh 3,5 jam. Di sana, Ponco transit selama enam jam sebelum meneruskan perjalanan ke Denpasar.

Lama perjalanan dari Seoul ke Denpasar sekitar 7 jam. Ia lalu menginap semalam di Denpasar sebelum keesokan harinya berganti pesawat menuju Solo.

"Saat tiba di setiap bandara, saya diambil sampel darahnya untuk rapid test apakah saya tertular virus Covid-19 atau tidak. Manila, Seoul, dan Denpasar, semuanya baik, negatif," ungkapnya.

Apabila dihitung, perjalanan pulang yang ditempuhnya bisa mencapai puluhan jam jika waktu transit ikut dihitung. "Tapi, kalau cuma menghitung perjalanan di pesawat sekitar belasan jam. Padahal kalau terbang langsung dari Jakarta ke Manila tidak sampai enam jam," ucap Ponco.

Setibanya di Solo, Ponco mengaku kembali menjalani tes kesehatan. Setelah itu ia akan melakoni karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya