SOLOPOS.COM - Alumnus Fisip UNS Solo Veronika W.R. Andrews. (Humas UNS)

Solopos.com, SOLO – Tidak pernah tebersit sekali pun di benak Veronika berkarier di perusahaan penerbangan terbesar di dunia, mengingat basic ilmunya adalah ilmu sosial . Namun, jalan hidupnya mengantarkan Veronika di posisi saat ini sebagai Project Manager di Boeing Commercial Airplanes.

Perempuan bernama lengkap Veronika W.R. Andrews ini memulai karier di industri perhotelan di Bandung. Selepas merampungkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret atau FISIP UNS Solo pada tahun 1989, Vero, sapaan akrabnya, langsung merantau ke Bandung. Vero dipercaya menjadi manajer di salah satu hotel internasional di Bandung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hotel tempat bekerja Vero saat itu banyak memiliki tamu para ekspatriat. Vero yang kala itu pintar berbahasa Inggris kemudian dipercaya oleh sejumlah tamunya untuk mengajar anak-anak para tamu tersebut. Hal ini membuat lulusan FISIP UNS ini senang karena dia dapat uang tambahan untuk membiayai keluarganya di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Hadiri Kuliah Tamu, Alumnus Ajak Mahasiswa UNS Kerja di Boeing

Hidup Vero kemudian berubah saat dirinya menikah dengan suaminya yang berkebangsaan Amerika Serikat. Pertama pindah ke Amerika Vero merasakan culture shock . Selain kebudayaan yang sangat berbeda dengan Indonesia, Vero juga merasakan kesenjangan dalam hal bahasa.

“Saat pindah ke Amerika, bahasa Inggris saya tidak cukup ternyata. Orang di sana bicaranya sangat cepat sehingga saya tidak mengerti. Kemudian saya memutuskan harus mulai belajar bahasa Inggris lagi supaya dapat menyesuaikan atau beradaptasi,” jelas Vero.

Setelah itu, Vero mulai mencari pekerjaan di Amerika. Selagi suaminya bekerja di Boeing, Vero sempat menjalankan berbagai pekerjaan sekaligus saat awal. Perempuan kelahiran Solo ini sempat menjalani profesi sebagai computer lab assistant, pembersih rumah orang kaya. Hingga menjadi pengajar anak-anak di malam hari. Vero juga pernah menjadi travel agent dan asisten dokter gigi.

Sebagai orang Asia, Vero mengatakan tidak mudah mendapatkan pekerjaan di Amerika saat itu. Posisi Vero di sejumlah pekerjaan sangat rentan untuk dipecat meskipun pekerjaan yang ia lakukan baik. Hal inilah yang membuat Vero sangat memperhatikan isu inklusivitas dan keragaman di tempat kerjanya saat ini.

Baca juga: Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, PTM di SMA Warga Solo Dihentikan

Awal Karier di Boeing

Veronika mengawali kariernya di Boeing pada tahun 2007. Waktu itu Vero diterima sebagai Data Management Specialist Boeing dengan sistem kontrak selama tiga bulan. Vero mengatakan senang sewaktu diterima di Boeing kala itu.

“Pertama kali masuk ke Kantor Boeing saya sangat senang dan bangga karena saya yang berasal dari kota kecil Solo dapat diterima di perusahaan internasional sebesar Boeing. Saat itu saya langsung kabari keluarga saya di Solo,” ujarnya.

Vero menyelesaikan kontrak awal itu dengan baik. Dia lalu mencari lowongan di sejumlah tim di Boeing untuk dapat menjadi pegawai tetap. Gayung pun bersambut, Vero dinyatakan lulus seleksi sebagai pegawai tetap di Boeing di dua tim. Namun, Vero memutuskan untuk mengambil lowongan sebagai Integrated Schedules Specialist di tim 747/767 Boeing pada 2008.

Kinerja Vero yang bagus membuat karier Vero melejit hingga kini menjadi Project Manager. Selain menjadi Project Manager, perempuan yang hobi pelesir ini juga merupakan President of Boeing Asian Pacific Association (BAPA) dan Vice President of Boeing Indonesian Association (BIA).

Baca juga: Ribuan Koleksi Buku Perpustakaan Mangkunegaran Solo Dipindah, Ada Apa?

Vero yang menyelesaikan studi masternya di University of Phoenix itu juga mendapat berbagai penghargaan karena telah mengangkat isu keragaman dan inklusivitas di Boeing. Vero mendapat penghargaan Boeing Global Diversity and Inclusion Award 2018 serta Society of Asian Science and Engineers (SASE) Advocate Awards 2019.

Di tengah-tengah kesibukannya menjalankan pekerjaan, Vero masih menyempatkan diri untuk melakukan hobi memotret. Karya-karya fotografi penyintas kanker pankreas ini juga meraih berbagai penghargaan dari laman foto Flickr dan Pixabay.

Kisah hidup ini Vero sampaikan pada acara Kuliah Tamu bertajuk “Success in The West: The Journey, The Struggles, The Failures, The Victories”. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Lebih dari seratus peserta dari berbagai wilayah dan negara mengikuti kuliah tamu ini yang diadakan pada Selasa (25/1/2022).

Pada akhir sesi, Vero mengajak para peserta untuk tidak takut untuk bermimpi. Vero mengajak peserta menggantungkan mimpi setinggi langit.

“Kata-kata favorit saya dari Soekarno-Hatta yang mengatakan bahwa bermimpilah setinggi langit agar nanti jika jatuh, kita jatuh di antara bintang-bintang. Jadi, jangan takut untuk bermimpi,” pungkas Vero.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya