SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, ATHENA – Petinju Yunani yang dijuluki Cobra selalu mencuri perhatian. Sorak-sorai penonton mengiringi setiap langkahnya memasuki arena pertandingan. Dia selalu mengenakan topeng setiap kali bertanding mengalahkan lawannya.

Serangan maut petinju bernama asli Vaggelis Chatzis dengan mudah mematikan langkah lawannya. Pukulan demi pukulan dilancarkan untuk memenangkan pertandingan. Namun, kondisi fisiknya berbeda dari petinju lainnya. Cobra hanya punya satu tangan. Dia melancarkan pukulan menggunakan tangan kirinya.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Dilansir Oddity Central, Selasa (12/2/2019), kehidupan Vaggelis Chatzis dianggap sebagai kisah underdog. Dia sukses menjadi petinju profesional meski hanya memiliki satu tangan. Lengan kanannya diamputasi ketika masih bayi karena terkena tumor.

Tumor itu menghambat peredaran darah sehingga harus diangkat dengan jalan memotong tangannya. Tumbuh dewasa dengan satu tangan bukan hal mudah bagi Cobra. Dia sudah kenyang diolok-olok teman-temannya. Hal itu membuatnya tumbuh menjadi pemuda yang pemarah. Dia bergaul dengan orang yang salah dan menjadikannya sering berkelahi. Sampai akhirnya dia menemukan tinju dan menekuninya.

“Aku sangat cinta kepada tinju. Kecintaan ini rasanya mirip ketika Anda melihat seorang wanita. Begitulah rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama,” ungkap Vaggelis Chatzis.

Vaggelis Chatzis telah menekuni dunia tinju lebih dari 10 tahun. Peria berusia 31 tahun itu bertemu dengan pelatihnya, Tony Lang, di Inggris. Meski sangat antusias menyaksikan laga tinju, dia tidak pernah menyangka bisa menjadi petinju profesional seperti saat ini.

Keterbatasan fisik membuat gaya tinju Vaggelis Chatzis berbeda. Dia sering membuat lawannya kewalahan karena tidak bisa membaca gerakannya. Karier Cobra di dunia tinju menghadapi berbagai rintangan. Namun, dia tidak pernah menyerah dan akhirnya debut sebagai petinju profesional pada 2015. Dia menang dan membuat sejarah baru di dunia tinju. Namun, dia mengalami cedera yang membuatnya harus absen bertarung selama 2,5 tahun.

Meski demikian, Cobra tak menyerah begitu saja. Pada 2018 lalu dia kembali ke ring untuk bertarung. Tak hanya fokus mengejar karier, Cobra juga melatih beberapa suksesornya. “Untuk orang-orang sepertiku, jangan dengarkan orang lain. Lakukan sesuai dengan kata hatimu dan kejarlah mimpimu. Kitalah yang menaruh batasan pada diri ini. Jadi, lampauilah batasan itu,” tutup Vaggelis Chatzis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya