SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kisah unik terjadi di Semarang saat polisi mengejar pemulung yang menemukan uang Rp80 juta di tempat sampah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepolisian Sektor (Polsek) Mijen tengah memburu pemulung asal Purwodadi yang dikabarkan menemukan uang puluhan juta rupiah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Rabu (25/2/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, penemuan uang puluhan juta oleh pasangan suami-istri pemulung, Suparmin dan Sarmi, ini cukup menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, pasangan ini dikabarkan menemukan uang sekitar Rp80 juta dan sempat dibagikan kepada para tetangga.

Namun, kabar itu sempat mengabur karena uang yang ditemukan pasangan pemulung itu palsu. Namun, setelah dilakukan pengecekan oleh kepolisian setempat uang itu ternyata asli.

Kapolsek Mijen, Kompol Sapari, membenarkan jika uang temuan itu ternyata asli. Ia bahkan sudah melakukan pengecekan dari salah satu uang yang diberikan ke warga kepada pihak Bank Indonesia.

“Memang kemarin [Rabu], kami mendapat laporan itu dan langsung melakukan pengecekan ke TPA Jatibarang pada sore harinya. Uang itu sebenarnya ditemukan bu Sarmi , istrinya Suparmin. Lantas dibagi-bagikan ke warga, salah satunya, Pak Tarno yang kebagian Rp6,1 juta. Kemudian uang itu saya amankan dan dicek oleh Bank Indonesia dan ternyata asli,” terang Kompol Sapari saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis (25/2/2016).

Kendati demikian, Sapari belum bisa meminta keterangan kepada pasangan suami-istri pemulung itu. Saat didatangi ke rumahnya, pasangan itu sudah pulang ke kampung halamannya di Grobogan.

“Kami juga sudah melakukan pengecekan ke kampung halamannya di Desa Lapak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Tapi, pasangan itu tidak ada. Rumahnya tertutup, para tetangga mengatakan mereka bersama anak-anaknya pergi ke Demak,” imbuh Sapari.

Mendapat informasi itu, Sapari pun langsung melakukan pengecekan ke Kecamatab Ngaji, Demak. Di daerah situ, pihaknya juga tidak menemukan pasangan pemulung itu dan hanya menjumpai anaknya.

“Di situ anaknya terkesan tidak terbuka dan menutupi keberadaan kedua orang tuanya. Bahkan saat kami mencoba menghubungi handphone Pak Min langsung dimatikan,” imbuh Saparji.

Saparji menambahkan hingga saat ini belum mendapat laporan warga masyarakat yang melaporkan kehilangan uang yang diperoleh dari sampah Kecamatan Semarang Tengah. Kendati demikian, ia tetap akan terus melakukan pencarian karena penemuan itu sampai sejauh ini belum dilaporkan kepada pihak UPTD Jatibarang maupun Polsek Mijen.

“Rencana, kami mengamankan uang temuan itu dulu. Sesuai dengan peraturan, kalau tidak ada yang melapor kehilangan uang itu dalam 90 hari, uang itu akan kami kembalikan lagi ke si penemu,” imbuh Sapari.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya