Kisah unik kali ini mengulas tentang bekas sayatan untuk kecantikan di suku Afrika Barat
Solopos.com, BENIN—Suku Tato di Benin, Afrika Barat meyakini bekas luka seperti sayatan di tubuh dapat melepaskan roh jahat dari tubuh. Bekas luka ini diberikan sejak bayi untuk mengajarkan pada keturunannya bahwa hidup bisa menyakitkan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dilansir dari www.dailymail.co.uk pada Jumat (2/10/2015), praktek membuat bekas luka ini juga diyakini membawa keberuntungan serta menambah kecantikan. Bahkan kebiasaan unik ini dinamai seni sekarat yang sudah membudaya.
Fotografer Perancis Eric Lafforgue mengatakan, “Ini adalah seni sekarat bahwa hari ini hanya dilakukan di desa-desa. Holi, Somba, Fulani, dan Fon masih memiliki bekas luka mengesankan dan tato.”
Dari pengalaman Erik dikemukakan, tato sering menampilkan pola geometris dan desain yang kompleks yang mengidentifikasikan seseroang memiliki keindahan dan kekuatan. Semakin rumit pola tato di tubuh bayi, semakin pula dia dikenal oleh keluarga dengan simbol khas.
“Semua di Benin, hampir setiap pria atau wanita memakai pola bekas luka tertentu di wajah mereka untuk menandai keanggotaan suku. Di masa lalu ketika suku-suku yang berbeda di wilayah tersebut sedang berperang, mereka membantu prajurit mengidentifikasi yang merupakan teman dan siapa yang lawan,” imbuhnya.
Goresan luka dibuat menggunakan alat yang dianggap memiliki kekuatan sihir. Alat itu kemudian diisi dengan chocho, semacam campuran arang dan minyak sawit untuk membuat tato abadi. (Fitria Julestri/JIBI/Solopos.com)