SOLOPOS.COM - Boneka Elmo memberikan pelajaran kepada seorang anak korban perang Suriah (Voanews.com)

Kisah unik kali ini tentang boneka sesame yang memberi pendidikan gratis bagi anak korban perang Suriah.

Solopos.com, ALEPPO – Penderitaan korban perang di Suriah terus menuai simpati dunia. Meski perang tak lagi bergejolak, para penduduk Kota Aleppo tidak bisa kembali ke rumah mereka. Sebagian besar penduduk Aleppo harus tinggal di tenda pengungsian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sayangnya, kehidupan di tenda pengungsian tidak mengubah kehidupan mereka yang serba kekurangan. Kondisi terburuk dialami oleh pengungsi anak-anak. Di sana, mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan tanpa mendapat pendidikan.

Kondisi anak-anak korban perang itu pun membuat salah satu organisasi yang berfokus pada kemanusiaan, International Rescue Commitee (IRC), bersimpati. Mereka berupaya membuat kehidupan anak-anak korban perang itu menjadi lebih baik.

Dikutip Solopos.com dari VOA News, Rabu (1/3/2017), guna mewujudkan cita-cita tersebut, IRC menggandeng Sesame Workshop, lembaga swadaya masyarakat di balik program televisi Sesame Street. Kedua organisasi tersebut bekerja sama memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak korban perang Suriah.

“Ada 250 juta anak di seluruh dunia yang menjadi korban krisis. Saat ini, kami memperkirakan ada 12 juta anak di Suriah yang menjadi korban perang. Mereka sangat membutuhkan bantuan berupa pendidikan untuk meneruskan kehidupan,” tutur Sarah Smith, direktur pensisikan IRC.

Sarah dan timnya memberikan bantuan kepada anak-anak korban krisis Suriah dengan cara unik. Mereka memberikan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dengan mengirimkan boneka karakter Sesame Street, Elmo, Ernie, Big Bird, dan kawan-kawannya.

“Kami sengaja memberikan pendidikan dengan cara yang menyenangkan. Sejauh ini, kami melihat boneka Elmo cukup berhasil membuat anak-anak tertawa gembira. Dengan begitu, kami berharap anak-anak itu bisa melupakan ketakutan yang mereka alami selama ini, tutur Sherrie Westin, wakil direktur Sesame Workshop.

Lebih lanjut, Sarah Smith mengatakan, program pendidikan tersebut bisa membantu meringankan beban orang tua. Dalam kondisi serba sulit, sangat mustahil para orang tua dapat memberikan pendidikan apalagi mengirim anak-anak ke sekolah.

Oleh sebab itu, program pendidikan unik tersebut tidak dilakukan di ruang kelas, melainkan di tenda pengungsian. Sarah berharap lokasi sekolah yang dekat dengan para orang tua dapat membuat mereka sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya