SOLOPOS.COM - Pengantin yang menikah dengan mas kawin burung kenari. (detik.com)

Solopos.com, PONOROGO - Pasangan pengantin di Ponorogo menikah dengan mas kawin unik yakni burung kenari. Namun selain burung kenari, mempelai pria juga memberi mahar uang Rp620.000.

Pengantin yang menikah dengan mas kawin burung kenari itu adalah Aris Prasetyo, 32, dan Eka Maria Fransisca, 29. Keduanya melangsungkan akad nikah di panti duafa lansia di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Sabtu (27/3/2021) pukul 19.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Petani Panen Raya, Kementan Ungkap Peluang Ekspor Beras ke Sejumlah Negara Ini

Terkait mas kawin burung kenari, Aris memiliki alasan tersendiri. "Ini inisiatif dari saya sendiri, inginnya pas nikah, mas kawinnya dari hobi saya. Kan saya suka memelihara hewan, akhirnya dipilih kenari," tutur Aris seperti dikutip dari detik.com, Minggu (28/3/2021).

Aris mengatakan ada cerita menarik saat mendaftarkan pernikahan mereka ke KUA Jetis. Bahkan penghulu pernikahan sempat mempertanyakan keyakinan mereka memilih burung kenari sebagai salah satu mas kawin.

"Saya jawab yakin, pak naib sama pak modin tertawa mendengar jawaban kami," kata Aris.

Tak Keberatan

Di sisi lain, mempelai wanita Fransica yang akrab dipanggil Caca tidak merasa keberatan dengan mas kawin tersebut. Terlebih, burung merupakan salah satu hobi suaminya. "Kalau istri yang baik dan salehah kan harus menerima apapun yang diberikan suami, jadi saya nurut saja," kata Caca.

Caca menerangkan pertemuannya dengan suaminya karena mereka sama-sama menjadi pengasuh panti duafa lansia di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis. "Kan saya menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa [ODGJ)], kayak momong. Jadi harus cerewet supaya bisa memahami," tandas Caca.

Baca Juga: Persija Target Menang di Laga Terakhir Grup B Piala Menpora Seusai Bekuk Borneo FC

Caca memilih menjadi pengasuh karena dia sudah tidak memiliki orang tua. Caca pun diangkat sebagai anak oleh Rama. Kemudian dinikahkan di panti.

"Orang tua saya sudah meninggal, bapak saya meninggal dua tahun lalu. Terus saya ikut pak Rama [pengasuh] panti duafa. Di sini saya merawat para lansia seperti merawat orang tua saya sendiri," imbuh Caca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya