SOLOPOS.COM - Menteri Tranportasi Polandia Slawomir Nowak (Reuters)

Solopos.com, WARSAWA — Kisah unik ini berawal sebuah jam tangan.  Gara-gara jam tangan mewah, Menteri Tranportasi Polandia Slawomir Nowak mengundurkan diri dari jabatannya. Nowak disinyalir melanggar hukum karena tidak melaporkan kepemilikan jam tangan mewah seharga US$ 6.600 atau setara Rp76 juta.

Nowak juga dikenal sebagai sekutu dekat Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dan bahkan disebut-sebut sebagai calon perdana menteri. PM Tusk sendiri memberitahu wartawan setempat bahwa dirinya telah menerima pengunduran diri Nowak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun Tusk juga mengatakan bahwa dirinya akan menyambut kembali Nowak jika dia ingin kembali menjabat setelah hasil penyelidikan menyatakan dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/11/2013).

Awal tahun ini, media massa Poland gencar memberitakan Nowak yang gemar mengenakan jam tangan mewah yang mahal, termasuk jam tangan asal Swiss seperti Hublot dan Ulysse Nardon. Pada saat itu, Nowak membantah dirinya melakukan pelanggaran hukum dengan memiliki jam tangan mewah.

Pria berusia 38 tahun ini berdalih bahwa jam tangan mewah tersebut dipinjamkan kepadanya dan beberapa lagi merupakan hadiah dari keluarganya. Namun pada Jumat (15/11), kantor jaksa setempat memberitahukan parlemen bahwa ada pelanggarn hukum yang dilakukan Nowak.

“Berdasarkan investigasi yang dilakukan, disimpulkan bahwa Slawomir Nowak memang memiliki sebuah jam tangan yang dibeli dengan harga 20.500 zlotys (Rp76 juta),” demikian bunyi pernyataan kantor jaksa setempat.

Nowak merupakan anggota parlemen Polandia sehingga dia memiliki kekebalan untuk diadili. Jaksa hanya bisa menyeretnya ke pengadilan jika parlemen melakukan voting untuk mengugurkan kekebalannya.

Bagi seorang pejabat seperti Nowak, diwajibkan oleh hukum untuk melaporkan semua barang miliknya yang bernilai di atas 10.000 zlotys atau setara dengan Rp37 juta. Atas hal ini, Nowak belum memberikan pernyataan terbaru kepada publik. Kementerian Transporasi pun enggan berkomentar soal kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya