SOLOPOS.COM - Sutarman, 80, menerima kedatangan aparat Polsek Argomulyo, Salatiga, di rumahnya, Rabu (26/10/2016). Sutarman mengadu ke polisi bahwa dirinya dikejar-kejar setan atau hantu. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Tribata News Polres Salatiga)

Kisah unik kali datang dari seorang kakek-kakek berusia 80 tahun yang mengadu ke polisi Salatiga karena merasa dikejar-kejar setan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sutarman, kakek-kakek berusia 80 tahun, Rabu (26/10/2016) sekitar pukul 11.00 WIB, mengadu kepada aparat Polsek Argomulyo, Kota Salatiga. Warga senior Tetep RT 003/RW 004, Randuacir, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) itu merasa dirinya menjadi korban penganiayaan. Anehnya, ia merasa bahwa pelaku yang menganiayanya itu adalah para hantu atau setan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir dari situs resmi Polres Salatiga, Sutarman datang ke Mapolsek Argomulyo dengan napas terengah-engah. Kepada anggota Babinkamtibmas Polsek Argomulyo, Bripka Wahyu Hidayat, ia bercerita bahwa Selasa (25/10/2016) sekitar pukul 24.00 WIB ketika tengah tertidur pulas, ia didatangan empat orang berbadan besar.

Keempat orang itu tanpa berbicara sepatah kata pun langsung menyerang, mencakar perut dan lengan bagian kanannya.Empat orang yang diduga hantu itu langsung menghilang seusai menganiaya kakek-kakek berusia 80 tahun itu.

Menurut Sutarman, kejadian itu sangat janggal. Hal itu karena saat tertidur, rumahnya dalam kondisi terkunci sehingga tidak mungkin manusia biasa bisa masuk. Meski demikian, luka di bagian perut dan lengan bagian kanan yang diderita Sutarman terlihat nyata dan juga diperlihatkan kepada para polisi di Mapolsek Argomulyo.

Oleh karena itu, ia pun menganggap empat orang yang menyiksanya itu setan atau hantu. Atas peristiwa itu, kakek-kakek berusia 80 tahun itu melapor ke aparat Polsek Argomulyo.

Menanggapi laporan Sutarman, Kapolsek Argomulyo, AKP Rohadi Pamungkas, langsung memerintahkan anggota Babinkamtibmas dan petugas jaga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) mapolsek setempat mengecek rumah kakek-kakek berusia 80 tahun itu.

Di lokasi, Bripka Wahyu bertemu anak Sutarman. Anak Sutarman menyebutkan bahwa ayahnya itu akhir-akhir ini mulai bertingkat tidak wajar, seperti sedang mengalami sakit ingatan.

Ia pun menyarankan polisi mengabaikan laporan Sutarman. Anak Sutarman juga menyebutkan bahwa luka-luka yang diderita kakek-kakek berusia 80 tahun itu didapat saat tengah mencari rumput di ladang sehari sebelumnya atau Senin (24/10/2016).

Mendapat kesaksian keluarga Sutarman, aparat kepolisian pun memberi nasihat agar kakek-kakek itu taat beribadah. Polisi juga mencoba meyakinkan Sutarman bahwa setan atau hantu tidak akan menggangu manusia yang taat beribadah.

Sementara itu, kepada keluarga Sutarman, polisi-polisi Salatiga itu menyarankan agar selalu mendampingi kakek-kakek berusia 80 tahun itu karena sudah tua dan menjadi pelupa sehingga kerap melakukan perbuatan yang di luar nalar, bahkan memicu kisah unik ini.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya