SOLOPOS.COM - Kayu Maud masih terlihat kuat meski telah tenggelam selama 86 tahun (maudreturnshome.no)

Kisah unik kali ini tentang kapal penjelajah bernama Maud.

Solopos.com, NUVANUT – Sebuah kapal kuno asal Norwegia tenggelam di lautan antartika pada 1930. Setelah tenggelam dan membeku selama kurang lebih 86 tahun, kapal bernama Maud itu kembali mengambang di lautan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kembali mengambangnya Maud bukanlah karena fenomena alam, tapi kapal itu memang sengaja dikeluarkan dari es oleh sebuah organisasi. Dilansir Mirror, Selasa (11/10/2016), proses pengeluaran Maud dari es dilakukan oleh gerakan The Maud Returns Home. Maud tenggelam di daerah Pantai Cambridge, di Nunavut, Kanada.

Tim pengeluaran beranggotakan beberapa penyelam dan peneliti. Dipimpin oleh ahli kapal kayu asal Norwegia, Jan Wanggaard. Proses pengeluaran Maud dari es sudah dilakukan sejak lima tahun lalu. Tim hanya bisa bekerja antara bulan Juli hingga September, karena saat itu es mencair dan suhu luar ruangan bisa naik hingga 15ºcelcius.

Dinginnya air laut disekitar Maud tenggelam menyebabkan tidak ada mikroba yang mampu hidup dalam waktu lama. Oleh karena itu, meski sudah tenggelam selama 86 tahun, kondisi kayu Maud masih kokoh dan kuat.

“Maud adalah hasil dari 2000 tahun sejarah ilmu pembuatan kapal di Norwegia. Kapal ini sangat kuat, seperti dibuat memang untuk memecah es,” ungkap Jan Wanggaard.

Maud adalah kapal yang dibuat oleh penjelajah kutub asal Norwegia, Roald Amundsen. Kapal itu pertama kali berlayar pada 1917. Pada awal pelayarannya, Maud digunakan untuk tujuan penelitian. Namun pada 1925, Roald harus menjual Maud ke sebuah perusahaan bernama Hudson Bay Company. Setelah itu Maud digunakan sebagai kapal gudang hingga tenggelam di perairan antartika pada 1930.

Kini, setelah berhasil membuat Maud kembali mengambang, tim yang dipimpin Jan masih harus mengeluarkan lumpur yang memenuhi lambung dan ruang-ruang Maud. Kemudian Maud akan dibiarkan mengering untuk mengurangi beban, karena Maud harus berlajar kembali ke Norwegia. Pelayaran itu diprediksi akan memakan waktu dua tahun. Nantinya Maud akan dipamerkan di museum Kota Vollen, Norwegia.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya