SOLOPOS.COM - Kondisi lapangan Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang di Dukuh Kowangsari, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen mangkrak sekitar lima tahun ini. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga untuk ternak kambing. (Taufik Sidiq/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Ada kisah unik di Sragen. Pacuan Kuda Nyi Ageng Srang Dukuh Kowangsari, Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen kini menjadi lokasi ternak kambing.

Rumput liar tumbuh subur di lapangan tersebut. Di beberapa bagian, rumput terlihat memenuhi jalur pacuan kuda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kayu-kayu yang menjadi pembatas arena pacuan juga telah hilang. Di bagian tribun, sejumlah bagian dinding dipenuhi coretan serta sudah retak. Di sekitar tribun, juga tumbuh subur pohon jagung.

Tak terurusnya lapangan tersebut dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan. Termasuk untuk menggembalakan kambing, salah satunya seperti yang dilakukan Siswo.

Ekspedisi Mudik 2024

Dijelaskannya, lapangan pacuan kuda mangkrak sekitar lima tahun ini. Dia pun tak mengetahui persis penyebab pacuan kuda mangkrak.

“Saya orang rantauan sehingga tidak mengetahui kenapa kok tidak dipakai lagi. Kalau sebelumnya itu ya dalam setahun ada dua kali event pacuan,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com di sekitar lapangan, Selasa (7/1/2014).

Hal senada disampaikan Doto Siswanto. Dikatakannya, lapangan pacuan kuda tersebut mangkrak salah satunya lantaran masih ada persoalan status tanah tersebut antara Pemkab dengan Perhutani sebagai pemilik lahan.

“Ceritanya tanah lapangan ini tanah Perhutani belum diambil alih,” ungkapnya.

Mangkrak

Doto mengisahkan sekitar lima tahun silam lapangan tersebut masih dimanfaatkan untuk kejuaraan pacuan kuda. Disampaikannya, selain mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar, keberadaan sejumlah event yang mendatangkan berbagai warga dari luar kota mampu memperbaiki kondisi infrastruktur di wilayah tersebut.

Namun, saat ini lapangan pacuan kuda itu tak lagi terurus. Lapangan hanya dimanfaatkan warga untuk kegiatan olah raga seperti sepakbola. Sementara, salah satu bagian di lapangan tersebut dimanfaatkan untuk lapangan futsal.

“Kami berharap ini bisa dimanfaatkan lagi. Lingkungan sekitar sini juga bisa mendapat perhatian lagi. Seperti jalan-jalan kembali terurus, wilayah sini ramai lagi,“ harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ngargotirto, Daryono, menjelaskan selama ini status tanah lapangan pacuan kuda masih terkatung-katung.

Dia tak menampik keberadaan lapangan yang mangkrak dimanfaatkan untuk kegiatan warga. “Setiap sore itu digunakan untuk bermain bola anak-anak. Di sana kan juga ada lapangan futsal,” terangnya.

Daryono menjelaskan saat masa kejayaan lapangan tersebut, warga sekitar mendapat keuntungan.

“Saat mau ada event itu, satu bulan sebelumnya rumah-rumah warga sudah disewa untuk menempatkan kuda. Warga setidaknya mendapat keuntungan kalau lapangan itu digunakan. Kami berharap lapangan itu bisa dimanfaatkan kembali,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya